AMBON, Siwalimanews –  Perwakilan masyarakat di parlemen Kota Ambon mengusulkan pemberlakuan ganjil genap bagi kendaraan pribadi atau plat hitam.

“Itu demi mengurangi kepadatan yang selama ini meresahkan warga kota,” tegas Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Ambon, Mourits Tamae­la kepada wartawan di Baileo Rakyat Belakang Soya, Kamis (11/8).

Selauh ini menurut politisi partai nasdem tersebut belum ada solusi yang akurat untuk mengurangi kema­cetan saat ini oleh Dinas Per­hubungan.

Dalam pertemuan bersama deng­an dinas perhubungam penjabat walikota ambon yang dihadiri juga oleh Kapolda Maluku hanya mem­bahas soal kondisi macet, sehingga solusi terakhir saat itu, adalah pem­bangunan fly over dan jembatan pesisir untuk membuka jalur alter­natif di Mardika, Batu Merah, Pan­dan Kasturi dan sebagainya.

“Tapi itu solusi jangka panjang, yang pada prinsipnya, atas nama komisi dan fraksi, kami mendukung itu. Tapi kami melihat alternatif lain untuk jangka pendek, yaitu soal berlakukan ganjil genap itu. Itu cukup produktif,” ujar Ta­maela.

Baca Juga: Diakhir Masa Jabatan, Tuasikal Temui Warga

Dia mengaku pe­nerapan ganjil genap sudah diterapkan di daerah lain seperti Jakarta, justru lebih signifikan mengurai kemacetan.

“Ini coba dilaksa­nakan, disimu­lasikan. Karena tidak ada solusi lain untuk saat ini. Untuk jam-jam ter­tentu, misalkan dari pagi sampai sore atau malam. Freenya setelah itu. Sehingga bisa mengurangi jumlah kendaraan yang beraktifitas. Saya kira itu solusi terbaik,” katanya.

Meski ini tidak populis, tambah­nya, apapun yang menjadi kebijakan pemerintah, harus disuport, karena itu riil pada kebutuhan, sehingga solusi itu dibutuhkan dan sece­patnya bisa dilaksanakan, dengan disertai aturan-aturannya.

“Selanjutnya, sosialisasi, pene­rapan, tetapi juga harus dievaluasi. Apakah itu positif, maka harus dipertahankan. Tapi kalau tidak signifikan maka ditinjau kembali. Prinsipnya kita mendukung kebija­kan pemerintah,” tandasnya. (S-25)