AMBON, Siwalimanews – Ulfa Assagaff pengusaha roti asal Negeri Batu Merah, mengaku ditipu oleh pihak AXA Mandiri Ambon.

Kepada Wartawan di kediamannya, Selasa (19/9) Assagaff mengaku, dirinya telah berinvestasi di AXA Mandiri sejak tahun 2019 dengan jangka waktu 5 tahun. Namun setelah 3 tahun berjalan, ada kejanggalan yang dilakukan pihak AXA Mandiri.

Dimana sistem debet yang dilakukan AXA Mandiri melalui rekening miliknya per tiga bulan sekali itu, mulai tidak jelas. Pasalnya, ada satu kali pendebetan yang terjadi di tahun 2022, sebesar Rp100 juta lebih sekaligus.

“Jadi awalnya ada saudara dari Bank Mandiri yang nawarin, katanya dari pada uangnya hanya disimpan di rumah mending diinvestasikan di AXA Mandiri,” ucap assagaff mengikuti penawaran yang dilakukan karyawan Mandiri itu.

Dia bahkan dijanjikan uangnya akan dikembalikan sebesar Rp700 juta, namun setelah jalan 3 tahun (2019-2022) berinvestasi, tiba-tiba uangnya dikembalikan secara sistem dari AXA Mandiri ke rekening Mandirinya sebanyak dua kali, dengan nominal yang hanya sebesar Rp133 juta.

Baca Juga: Kapolda Ingatkan Polres SBB Jaga Aset Polri

Padahal, uang yang dia investasikan selama 3 tahun itu, totalnya sebesar Rp. 303 juta. Terkait hal ini, dirinya sudah beberapa kali mendatangi pihak AXA Mandiri, namun tidak ada penyelesaian, bahkan tak ada  penjelasan yang jelas terkait sisa uangnya itu.

“Dalam waktu dekat saya akan kembali untuk mempertanyakan persoalan ini. Jika tidak ada jalan keluar, maka persoalan ini akan saya bawa ke rana hukum, baik pidana maupun perdata, karena ini sudah sangat merugikan saya. Yang datang tawar itu hanya bilang ini investasi, bukan asuransi atau lainnya,” tandas Assagaff.

Assagaff mengaku, dalam proses penyetoran dan lainnya ia dibantu oleh salah satu karyawan yang merupakan rekan dari saudaranya, yang awalnya menawarkan untuk berinvestasi di AXA Mandiri.

“Karyawan itu namanya Nana, saya berproses dengan dia selama ini. Tapi ketika ada masalah, saudara saya bahkan karyawan bernama Nana ini, juga tidak memberikan penjelasan apapun,” kesal Assagaff.(S-25)