MASOHI, Siwalimanews – Sejak dilantik sebagai Penjabat Bupati Malteng oleh Gubernur Maluku Murad Ismail  pada 12 September lalu, Rakib Sahubawa langsung menunjukan kinerja, komitmen dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin di bumi Pamahanu-Nusa.

Terobosan awal lulusan itu di mulai sehari setalah dilantik, dimana ia mengagas kerja sama dengan Kejaksaan Negeri Ambon. Penandatanganan Memorandum Of Understanding dilakukan, Rabu (13/9).

Bagi Sahubawa langkah ini adalah upaya untuk mewujudkan kesamaan pandang Pemkab Malteng dan Kejari Ambon, terhadap penyelesaian masalah perdata dan tata usaha negara. Tentu muaranya akan berakhir pada penyelesaian masalah hukum dapat dilakukan dengan tepat dan cepat.

Tak sampai di situ upaya itupun diyakini akan membuka ruang informatif hingga konsultasi  dan bantuan hukum yang hendak di peroleh jajaran Pemkab Malteng.

Usai menggelar pananda tangan MoU dengan Kajari Ambon, Sahubawa kemudian mengambil langkah baru untuk menjaga inflasi di Malteng, sekaligus upaya menopang kebutuhan pangan di Kota Ambon.

Baca Juga: Pelaku Pencabulan dan Rudapaksa Dihukum 10 Tahun Penjara

Bagaimana tidak Kabupaten Malteng dan Kota Masohi dicanangkan menjadi kota inflasi mengikuti Tual dan Kota Ambon. Upaya itu kemudian direalisasi dengan terobosan pencanangan penanaman kedelai di atas lahan dengan luas 1000 hektar yang dipimpin langsung Sahubawa, Kamis (14/9).

Tak sampai disitu pada, Jumat (15/9) Sahubawa pun menggalang dukungan insan pers di Malteng, dimana seluruh wartawan di bawah komando PWI bersua di salah satu kafe di Kota Masohi, sebab bagi Sahubawa Pers memiliki peranan strategis dalam mendukung upaya pemerintah membangun daerah.

“Saya sadar sepenuhnya peran dan fungsi kawan kawan pers dan media sangat strategis. Karennya saya mengajak rekan-rekan wartawan untuk bersinergi membangun Malteng,” tandasnya.

Memahami waktunya memimpin bumi Pamahanu-Nusa tidak banyak, Sahubawa terus memacu waktu bekerja bagi daerah. Dayung bersambut Sahubawa kemudian menjamu seluruh raja dan kepala sekolah di  Kecamatan Salahutu. Hingga mengagas pertemuan dengan pimpinan TNI dan Polri  untuk menangani dan mengintervensi penyelesaian konflik antar warga di Leihitu dan Pulau Haruku.

Pertemuan cepat dan yang melahirkan sejumlah arahan dan petunjuk itu, dimulai dengan menemui KPN. Pertemuan yang  berlangsung di Kantor Kecamatan Salahutu, Sabtu (16/9) itu dimanfaatkan secara efektif. instruksinya singkat padat dan jelas, dimana para raja diminta untuk mengarahkan perhatian menangani masalah kemiskinan ekstrim hingga masalah lingkungan.

Selain itu fokus untuk memberikan  perhatiannya bagi anak yatim piatu janda dan para lansia yang memiliki tanggung beban keluarga yang akan diberi perhatian khusus. Sementara bagi guru Sahubawa minta agar inovasi terus dilakukan dengan membangun kelompok-kelompok belajar yang efektif.

Tentu targetnya bukan sembarang, ukurannya adalah pencapaian kualitas pendidikan. Bukan itu saja Sahubawa pun menjamin akan mengakaji ulang insentif para KPN hingga pemerataan tenaga guru.

Kerja masih berlanjut, Sabtu (16/9) pagi Sahubawa menemui para kepsek guru dan KPN di Salahutu, malamnya ia mengagas pertemuan terbatas dengan petinggi TNI dan Polri di Ambon. Langkah ini dilakukan untuk memberikan fokus pada penanganan penyelesaian konflik antar warga di Leihitu dan Pulau Haruku.

Terhadap ini Penjabat Bupati menegaskan, dampak terjadinya bentrok warga akan segera diatasi, hingga membentuk koalisi pemuda dari negeri-negeri yang terlibat bentrok. Selain itu langkah lain dengan tetap bekerja sama dengan TNI Polri.

Operasi keamanan dengan menempatkan personel TNI dan Polri yang selanjutnya akan melakukan rekonsiliasi antar negeri-negeri yang terlibat bentrok. Hal itu ditengarai akan mampu membangun kedamaian abadi antar mereka.

Langkah berikutnya yang diambil Sahubawa yakni, Senin (18/9) Sahubawa membuka ruang diskusi dengan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi dan universitas di Baelio Soekarno Masohi hingga Selasa (19/9) melakukan sidak ke Pasar binaya, sebagai upaya untuk menangani masalah inflasi, sekaligus menemukan fakta harga barang yang kurang stabil.

Bahkan usai sidak, Sahubawa kemudian menginstruksi jajarannya untuk  segera memberikan perhatian cepat dengan melakukan operasi pasar.(S-17)