NAMLEA, Siwalimanews – Ketua Yayasan Bina  Umat Abdul Haer Latif, meminta kepada pemerintah agar tenaga guru honorer yang telah lama mengajar di SDIT dan SMP yang dikelola oleh yayasan tersebut, dapat diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK.

Latif melontarkan permintaan ini dalam wisuda tahfizhul Qur’an Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) yang berlangsung di aula Kantor Bupati Buru, Kamis (9/5).

Latif menjelaskan, kalau di SDIT dan SMP yang dikelola Yayasan Bina Umat, terdapat 43 tenaga guru honorer, mereka bekerja mulai dari pukul 07.25 WIT dan selesai pukul 12.00 WIT.

Sebagai tenaga guru honor mereka dibayar oleh yayasan dengan upah yang masih terbatas. Namun dengan tekad dan niat tulus membantu mencerdaskan generasi muda tunas bangsa di Negeri Bupolo, para guru honorer itu selalu mengabdi dengan tulus dan ikhlas.

Hanya saja, pengabdian para sarjana pendidikan sebagai guru honorer itu, tidak disamakan dengan guru honorer yang mengabdi di sekolah-sekolah negeri.

Baca Juga: Pemprov Belum Kantongi Nama Penjabat di Tiga Daerah

Karena itu, saat pengangkatan tenaga guru honorer menjadi PNS, guru di sekolah yayasan ini terbentur dengan kebijakan pemerintah.

“Tenaga guru honorer yang lebih dari 12 tahun mengabdi ada. Tapi karena ada kebijakan dari pemerintah, mereka tidak bisa diangkat menjadi PNS,” ujarnya.

Untuk itu, pada kesempatan wisuda yang turut dihadiri Ketua DPRD Buru Muh Rum Soplestuny dan Asisten III Mansur Mamulaty, ketua yayasan menggagas, agar tenaga honor di sekolah-sekolah yayasan yang ada di Buru dapat diangkat sebagai guru PPPK.

“Alhamdulillah, dalam tahun ini ada beberapa anggota dewan memberikan dana aspirasinya kurang lebih satu miliar dan terima kasih khusus kepada Ketua DPRD Buru yang telah banyak memberikan kontribusi bagi pendidikan di sini,” ucapnya.

Yayasan Bina Umat telah ada sejak tahun 2012 lalu, dengan menyelenggarakan pendidikan SD dan SMP. Khusus SD telah melaksanakan wisuda tahfizhul Qur’an yang ke lima dengan 55 wisudawan/ti.

“Saya minta agar 55 lulusan dari SDIT itu dapat melanjutkan pendidikan di jenjang berikutnya dengan memilih  SMP yang metode pengajarannya hampir sama dengan SDIT, ini penting, agar pelajaran tentang sholat dan ilmu Al-Qur’an tidak terputus ditengah jalan,” pintanya.(S-15)