GUNA menangani bencana banjir dan longsor di Desa Werinama, Kecamatan Weri­nama, Kabupaten Seram  Ba­gian Timur (SBT), pemerintah kabupaten dan DPRD se­tempat menganggarkan Rp 2 miliar.

Hal ini dikatakan oleh Wakil DPRD SBT Achmat Voth, kepada Siwalima, di Bula, Sabtu (9/7).

Dijelaskan, pasca terjadinya bencana banjir dan longsor di Desa Werinama, DPRD SBT dengan segera melakukan rapat bersama Tim Anggaran pemerintah Kabupaten SBT.

Dalam rapat tersebut, Pemerintah dan DPRD telah bersepakat untuk menganggarkan dana sebesar Rp 2 Milyar untuk kebutuhan bencana yang dimaksud.

“ Kami sudah lakukan Rapat dengan Tim Anggaran Pemda SBT, dan Hasil rapatnya telah menyepakati Rp 2 milyar untuk penanganan banjir dan longsor di Desa Werinama,” ungkapnya.

Baca Juga: Watubun Desak Pempus Tunda Penghapusan Honorer

Dana yang digunakan untuk kebutuhan yang dimaksud, kata dia,  meliputi dana BTT atau dana segera. Pasalnya, memenuhi syarat Undang-Undang tentang penggunaan dana Segera.

“ Kami gunakan dana segera untuk kebutuhan banjir dan longsor, termasuk antisipasi terjadi patahan pada operet jembatan dan juga mencegah perluasan longsoran pada kawasan tersebut,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, hujan dengan intensitas tinggi sejak Senin (4/7) hingga Selasa (5/7) melanda Kabupaten Seram Bagian Timur, mengakibatkan banjir dan longsor menghantam Kecamatan Werinama. Akbatnya, sebanyak 60 kuburan di TPU Werinama hanyut terbawa luapan banjir.

Camat Werinama, Ibrahim Bambang Sikdewa saat dikonfirmasi Siwalima, melalui telepon selulernya, Selasa ( 5/7) mengaku, terjadinya banjir dan tanah longsor di kecamatan itu akibat hujan lebat yang mengakibatkan Sungai Wailissa yang berada dekat TPU meluap dan menghanyutkan kurang lebih 60 kuburan. “Dampak dari banjir ini, sejumlah kuburan hanyut dan ada sejumlah jenazah dapat dievakuasi ke lokasi yang dianggap aman, namun jenazah yang kuburannya terbawa banjir belum dapat ditemukan. Kami masih cari jenazah-jenazah tersebut,” terangnya.

Bukan saja itu, kata Ibrahim, opret jembatan di Sungai Wailissa juga roboh, dan ini diperkirakan juga akan berdampak pada robohnya jembatan tersebut.

Ibrahim berharap, adanya perhatian serius dari pemerintah kabupaten dan DPRD SBT, untuk melihat dampak dari bencana ini.

“Saya harap agar segera mungkin ada perhatian serius dari Pemda SBT dan DPRD untuk lihat kondisi ini,” pintanya. (S-19)