AMBON, Siwalimanews – Langkah Ramly Umasugi untuk pe­-mimpin Golkar Maluku bakal mulus. Tak ada kader lain yang bisa menghadang Bupati Buru dua periode ini.

Richard Louhenapessy yang menjadi salah satu calon kuat ternyata menolak untuk bersaing merebut kursi Ketua DPD I.  RL, sapaannya memilih menjadi penonton. Alasannya untuk mencegah perpecahan di tubuh Golkar.

Tak majunya RL sebagai calon ketua, membuat Musda X Golkar Maluku yang akan digelar awal Maret mendatang, tak lagi me­nyuguhi memandangan menarik. Sebab, berlangsung tanpa kom­petisi.

Walikota Ambon ini mene­gaskan, tidak ingin bersaing dengan siapapun dalam perebutan kursi Ketua DPD I Golkar Maluku, ter­masuk dengan RU.

“Sebetulnya ada beberapa teman-teman yang mendorong saya, dan sudah bilang saya untuk maju, te­tapi saya tidak mau, dan tidak hasrat untuk bertanding. Kita support saja, apalagi saya lihat pak Ramly sudah begitu antusias untuk mau maju, ya kita dorong saja, karena ini juga untuk mengedukasi golkar untuk jauhkan diri dari pertimbangan-pertimbangan pragmatis,” kata Louhenapessy kepada wartawan, usai membuka Forum Koordinasi Kepegawaian Lingkup Pemerintah Kota Ambon, di Lantai III Hotel Marina, Kamis (27/2).

Baca Juga: Ditanggapi Masyarakat, KPU Eliminasi Tiga Calon PPK

RL mengaku, tak hanya DPD II, namun beberapa pengurus DPP juga memintanya untuk mencalonkan diri. Namun ia menolak, dengan alasan untuk menjaga soliditas dan kebersamaan di Golkar.

“Kemarin saya dihubungi bebe­rapa DPP untuk siapkan diri untuk itu, saya sudah bilang saya ngga, kalau perintah saya laksanakan, te­tapi kalau disuruh untuk bertanding saya ngga, silakan anak-anak muda untuk bertarung,” tandasnya.

Komitmen di Golkar sudah menjadi pilihan politiknya untuk berjuang kedepan. Namun untuk menjaga soliditas dan kebersamaan, maka RL tidak ingin maju dalam perebutan kursi Ketua DPD I. Sebab, ending dari bertanding adalah per­pecahan.

“Pertimbangan berikutnya men­jaga soliditas, kebersamaan itu lebih penting karena biasanya bertanding eksesnya pecah. Ya untuk apa, ha­nya untuk kepentingan-kepenti­ngan pribadi saja, mari kita jaga soli­ditas ini untuk kepentingan ber­sama. Itu sikap saya,” tegasnya.

RL memberikan dukungan kepada kader lain untuk maju melayani Golkar secara baik.

“Saya melihat dari pengalaman yang ada, kalau ada yang kepingin untuk melayani Gol­kar secara baik, patut kita membe­rikan apresiasi,” ujarnya.

RL siap untuk memimpin Golkar Maluku jika diperintahkan partai. Tetapi untuk mencalonkan diri dan bersaing dalam Musda, ia tidak mau.

“Saya punya sikap begini, kalau misalnya itu perintah partai untuk harus tanggung jawab, itu saya laksanakan, tetapi saya tidak ta­warkan diri untuk bertanding. Kalau ada orang yang sudah mau maju silakan saja untuk melayani Golkar dan selaku kader kami mendukung. Tetapi kalau partai menghendaki saya dan sebagai kader partai, saya siap untuk itu,” katanya.

RL yang juga Ketua Golkar Kota Ambon ini memilih untuk menjadi penon­ton, dan tidak ingin bersaing dengan kader Golkar dalam  Musda.

“Kalau untuk bertanding saya tidak. Saya jadi penonton saja, saya tidak mau bertanding dengan siapa­pun. Kalau diperintahkan untuk kepentingan pengembangan partai kedepan, saya melaksanakan tugas itu, tetapi kalau hanya disuruh untuk bertanding, saya tidak mau untuk itu,” tegasnya.

RU Siap Tarung

Seperti diberitakan, RU siap ber­tarung dalam Musda X Golkar Ma­luku awal Maret mendatang untuk merebut kursi ketua DPD.

Konsolidasi terus dilakukan untuk menggalang dukungan. RU, sapaan­nya mengklaim sudah mendapat dukungan mayoritas dari pemegang hak suara.

“Tentunya saya sudah mengambil langkah-langkah penggalangan di semua teman-teman pemegang suara di 10 DPD kabupaten/kota di Ma­luku maupun organisasi sayap yang mendirikan dan didirikan, itu langkah saya untuk mendapatkan dukungan dan legitimasi dalam pertarungan Musda. Ya, sekitar 90 persen saya bisa mendapatkan dukungan itu,” kata RU, kepada Siwalima, di Ambon, Selasa (25/2).

Tak hanya melakukan lobi-lobi secara intensif, namun kata RU, ia juga sudah menghadap Ketua Umum Airlangga Hartarto untuk meminta restu.

“Semua sudah saya lakukan pendekatan kemudian DPD I, DPP dan saya orang pertama yang lang­sung ketemu Ketum minta restu dan saya yakin akan mendapatkan dukungan dari mereka,” ujarnya.

Bupati Buru dua periode ini juga mengungkapkan alasan mencalon­kan diri sebagai Ketua DPD Golkar Maluku.

“Tentunya banyak alasan sehi­ngga saya harus mencalonkan diri dan yang memotivasi saya yakni saya ingin menerapkan apa yang telah saya terapkan di Kabupaten Buru, sehingga Kabupaten Buru itu kultur identiknya dengan Partai Golkar,” kata RU.

RU ingin menjadikan Golkar sebagai partai terbesar di Maluku pada Pemilu 2024 mendatang.

“Ada perjuangan besar yang dimiliki Partai Golkar dan ini sebuah perjuangan yang sangat panjang dengan agendanya bagaimana me­ma­jukan bangsa ini untuk menja­dikan partai besar di tahun 2024, dan pekerjaan itu harus dimulai dari sekarang berarti kita harus mulai penggalangan dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi, harus kita memperjuangan platfon politik kita,” tandasnya.

Ketua DPD Golkar Kabupaten Buru ini menambahkan, dirinya akan menggelar deklarasi sebagai calon Ketua DPD Partai Golkar Maluku dan dilanjutkan dengan pendaftaran pada 29 Februari. (S-19)