AMBON, Siwalimanews – Penyidik Satreskrim Polresta Ambon dan Pulau-pulau Lease masih mendalami motif dibalik kematian Remon Tomassoa, warga Bere-Bere, Kelurahan Batu Meja, Kecamatan Sirimau.

Remaja 18 ini ditemukan tewas gantung diri di kamarnya pada Senin (6/4) sekitar pukul 18.00 WIT.

“Motif kematian koban masih belum diketahui dan sementara dalam proses penyelidikan,” jelas Kasubbag Humas Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Iptu Julkisno Kaisupy kepada Siwalima Selasa (7/4), melalui whatsapp.

Penyidik juga belum memeriksa saksi-saksi, karena sampai sekarang belum ada yang membuat laporan polisi. “Belum ada pemeriksaan saksi karena tidak ada laporan polisi,” kata Kaisupy.

Dikatakan, jika dalam proses penyelidikan tidak ditemukan motif lain, maka penyidik akan menutup kasus tersebut.   “Kalau tidak ada laporan polisi, jadi tidak ada proses hukum,” jelas Kaisupy, sembari menambahkan, pihak keluarga juga tidak ingin melakukan otopsi.

Baca Juga: Pengedar Narkoba di Pelabuhan Speedboat Diadili, Didakwa Pasal Berlapis

Tewas Gantung Diri

Seperti diberitakan, Remon Tomasoa (18), warga RT 02/RW 05 Bere-Bere, Kelurahan Batu Meja, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon tewas gantung diri, Senin (6/4) sekitar pukul 18.00 WIT

Ia ditemukan sudah tidak bernyawa lagi dengan posisi tergantung pada fentilasi jendela kamar dalam kondisi leher terikat dengan seutas ikat pinggang ber0warna hitam yang terlilit dengan kawat besi, hanset berwarna putih pada telinga di rumah keluarga Karolis Tomassoa.

Kasubbag Humas Polresta Ambon dan Pulau-pulau Lease, Iptu Julkisno Kaisupy yang dikonfirmasi Siwalima, melalui telepon selulernya, Senin (6/4) membenarkan peristiwa tersebut.

Ia menjelaskan dari keterangan ibu korban Yorita Gomes Tomasoa (43), korban diketahui meninggal karena gantung diri lantaran teman-teman korban mendatangi rumahnya untuk bermain.

Ibu korban kemudian bergegas memanggil nama korban namun ketika mendatangi kamarnya, ia mendapati korban sudah meninggal dunia dengan cara gantung diri.

“Ada teman-teman sekolahnya datang ke rumah, jadi saya menuju ke kamar untuk memberitahukan. beberapa kali sambil mengetuk pintu kamar korban, namun tidak ada jawaban. Pintu kamar dalam keadaan terkunci,” jelas Julkisno menirukan perkataan ibu korban.

Disebutkan, ibu korban kemudian hendak memanggil korban melalui jendela kamar. Ketika melihat dari jendela korban sudah dalam keadaan gantung diri.

“Ibunya kemudian menuju pintu kamar dan mendobrak pintu kamar dan melihat buah hatinya sudah tidak bernyawa dengan cara gantung diri,” ujar Julkisno.

Sedangkan ayah korban Karolis Tomassoa mengaku saat kejadian dirinya tidak berada di rumah sehingga tidak tahu pasti kejadianya.

Menurut Julkisno, waktu kejadian ayah korban sementara antar penumpang ke Hatalai dan tiba-tiba ditelepon oleh tetangga dan menyampaikan kalau anaknya sudah meninggal dunia dengan cara gantung diri.

“Mendengar hal tersebut ayah korban langsung kembali ke rumah untuk memastikan kejadian tersebut,” beber Julkisno.

Ayah korban juga mengaku selama ini korban tidak pernah terlibat masalah dengan pacarnya, atau keluarga maupun tetangganya.

“Korban tidak memiliki permasalahan didalam keluarga maupun dengan pacarnnya sebelum ditemukan meninggal dunia,” ungkapnya. (Mg-7)