PIRU, Siwalimanews – Salah seorang pegawai di Puskesmas Kairatu, Keca­ma­tan Kairatu, Kabupaten Se­ram Bagian Barat (SBB) ber­inisial N dilarikan ke Kota Piru untuk diisolasi di rumah susun PNS.

Hasil rapid test, N reaktif terpapar Virus Corona. Sebelumnya N mela­kukan kontak langsung dengan DAS, salah satu pasien positif Co­vid-19 yang meninggal dunia di RSUD dr M Haulussy pada Kamis (7/5) lalu.

Pihak keluarga kemudian memu­langkan jenazah pegawai keuangan di Pemkab SBB itu, dan dimakamkan di Desa Waimital, Kecamatan Kai­ratu tanpa protokol Covid-19.

Perawat N dilarikan ke Piru, Jumat (15/5) sekitar pukul 15.00 WIT menggunakan mobil puskesmas keliling oleh petugas medis dengan mengenakan pakaian APD standar WHO, karena N masuk dalam status pasien dalam pengawasan (PDP).

Tak hanya rekan-rekan kerjanya di Puskesmas Kairatu, namun N juga mendapat dukungan dari masyarakat Desa Kairatu agar ia cepat sembuh.

Baca Juga: Satu PDP Berumur 70 Tahun di Buru Meninggal

Saat keluar puskesmas, warga Kairatu sempat menghentikan mobil dan meminta waktu untuk mereka berdoa untuk kesembuhan N.

“Katong samua gandong-gan­dong, katong badiri berdoa, jangan takut Tuhan beserta engkau,” kata salah satu tokoh agama di Kairatu.

Usai berdoa, ia membersilakan mobil mobil untuk berjalan. “Sehat bidan, Tuhan beserta engkau, sema­ngat,” ujarnya. Teriakan yang sama disampaikan warga lain untuk mem­berikan dukungan kepada N.

Setelah itu, N memberikan salam namaste kepada warga, sebelum mobil membawanya ke Piru.

Sementara sumber di Dinas Kesehatan SBB mengaku, swab dari N sudah diambil untuk diuji di lab.   “Pasien tersebut sudah diambil hasil swab dan hanya tuggu hasilnya saja, hasilnya akan bisa keluar dalam kurung waktu tiga hari kedepan,” ujar sumber itu, kepada Siwalima, dan meminta namanya tak dipubli­kasi.

Kepala Dinas Kesehatan SBB, Jo­ha­nes Tappang yang juga Gugus Tugas Covid-19 SBB yang dikonfir­masi wartawan, bungkam. Ia melem­par tanggung jawab kepada Kabag Humas yang merupakan Juru Bicara Gugus Tugas, H. Mandaku.

“Jang wawancara beta, tanya saja kepada jubir yakni Kabag Humas SBB,” tandas Tappang dengan nada tinggi.

Namun Kabag Humas, H Man­daku yang ditemui di kantor bupati, menolak berkomentar, dikarenakan tidak memiliki data. Ia mengaku, belum mendapatkan informasi apapun dari Kadis Kesehatan.

“Bagaimana beta mau kasih data, karena beta belum tarima data dari Kadis Kesehatan, beta mau bicara apa, karena beta bukan orang kesehatan,” ujarnya.(S-48)