AMBON, Siwalimanews – Pangdam XVI Pattimura, Mayjen Ruruh A. Setyawibawa mengakinkan provinsi maluku sebagai wilayah kepulauan dalam sarasehan hasil ekspedisi Jala Citra 2 Banda secara virtual di ruang Puskodalopsdam XVI Pattimura, Kamis (1/12)

Pangdam didampingi Kapoksahli Brigjen Syaepul Mukti Ginanjar, Aster Kasdam XVI Pattimura, Perwira LO AL dan Kapendam XVI Pattimura.

Sarasehan ini diselenggarakan untuk memberikan gambaran dan perkembangan penelitian dari ekspedisi Kelautan dan memberikan saran serta masukan atas hasil sementara penelitian yang telah berlangsung di laut Banda.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Komandan Pusat Hidro- Oseanografi TNI AL (Pushidrosal), Laksamana Madya TNI Nurhidayat dengan menghadirkan berbagai narasumber, diantaranya Ketua Panitia Ekspedisi Jala Citra 2- Banda Kolonel Laut (P) Anom Puji Hascaryo, hingga para pakar Ilmu dan Teknologi Kelautan dari BNPB, IPB, Badan Riset Laut Dalam dan Universitas Pattimura.

Mengusung tema “Ekspedisi Jala Citra 2-2022 Banda Mendukung Kebijakan Kelautan Indonesia untuk Indonesia Emas 2045 dan Agenda Dekade Kelautan PBB 2021-2030” kegiatan ini bertujuan untuk memperkaya khazanah pengetahuan tentang kondisi perairan Laut Banda dari bidang Hidrografi dan Oseanografi serta bidang keilmuan lainnya.

Baca Juga: Warga Luhu Tolak Kehadiran Perusahaan Tambang

Fokus penelitiannya pada bidang Hidrografi dan Geofisika pada etape pertama dan Oseanografi serta Meteorologi pada etape kedua.

Pada saat sesi diskusi, Pangdam mengatakan Provinsi Maluku dan Maluku Utara yang berada dibawah naungan Kodam XVI Pattimura merupakan wilayah kepulauan.

“Dengan adanya ekspedisi ini dapat meyakinkan pemerintah pusat bahwa memang benar Provinsi Maluku adalah wilayah kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau,” terang Pangdam.

Olehnya ia menyarankan, dengan adanya ekspedisi ini, Danpushi­drosal dapat meyakinkan pemerin­tah pusat, bahwa Provinsi Maluku merupakan wilayah kepulauan seperti halnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan lainnya.

Sementara itu, Danpushidrosal menyatakan siap membantu dengan data-data yang mendukung bahwa Maluku adalah wilayah Kepulauan. “Pushidrosal siap mendukung data-data bahwa Maluku adalah wilayah Kepulauan,” tegasnya.

Danpushidrosal juga menyampai­kan salah satu hasil temuan dari ekspedisi ini  berupa 6 gunung dibawah laut yang sampai saat ini belum diberi nama.

“Silahkan 6 gunung itu diberi nama oleh orang Ambon,” tambahnya.

Dalam  pelaksanaannya, ekspedisi menggunakan KRI Rigel-933 dibawah komando Letkol Laut (P) Yohanes Kalambo selama kurang lebih 60 hari yang berkolaborasi dengan para peneliti dari ke­menterian atau lembaga terkait, perguruan tinggi, profesional, serta pihak swasta yang bergerak di bidang survey dan pemetaan kelautan.

Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan sertifikat dan cen­deramata kepada para narasumber dilanjutkan foto bersama.(S-09)