Kementerian Kesehatan mengungkap, kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Indonesia meningkat di tahun 2023.  penularan kasus didominasi oleh ibu rumah tangga.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV mencapai 35 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kasus HIV pada kelompok lainnya seperti suami pekerja seks dan kelompok MSM (man sex with man).

HIV menyebabkan AIDS dan mengganggu kemampuan tubuh melawan infeksi. Penyebab tingginya penularan HIV pada ibu rumah tangga karena pengetahuan akan pencegahan dan dampak penyakit yang rendah serta memiliki pasangan dengan perilaku seks berisiko.

Untuk Provinsi Maluku, penyebaran penyakit menular HIV dan Aids memprihantikan. Berdasarkan data yang dihimpun tercacat ada 5000 kasus terdeteksi di wilayah Maluku.

Mirisnya lagi, penularan penyakit ini menyerang usia produktif termasuk didalamnya remaja, dengan mayoritas kasus berada di Kota Ambon selaku ibu Kota Provinsi Maluku.

Baca Juga: Masa Jabatan Gubernur Berakhir September

Tingginya penyebaran penyakit menular ini menarik perhatian sejumlah lembaga, bahkan lembaga dunia yang memberikan perhatian penuh untuk kasus ini, mulai dari pencegahan penularan hingga sosialisasi.

Beberapa lembaga atau assosiasi concern dengan kasus HIV Aids di Maluku yakni, United Nations Population Fund (UNPF). UNPF sendiri merupakan otoritas Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Selain UNPF, ada juga Jaringan Indonesia Positif dan TMB foundation. Tak main-main lembaga dunia ini sampai turun ke Kota Ambon guna mengkampanyekan pendidikan kesehatan reproduksi kepada masyarakat terutama kaum muda lewat konser musik.

Kita tentu saja memberikan apresiasi yang besar bagi UNPF maupun jaringan lembaga lainnya yang turut memberikan perhatian serius dan peduli terhadap peningkatan kasus HIV AIDS di Kota Ambon yang meningkat.

Langkah dengan mengkampanyekan kesehatan reproduksi remaja merupakan langkah yang tepat karena merupakan bagian penting dari proses edukasi

Mengingat penyebaran kasus ini pada usia produktif sehingga sangat penting remaja maupun pemuda pemudi di Maluku memahami penyebaran virus yang mematikan ini.

Kampanye ini juga secara langsung mendorong pemerintah untuk memasukan program tersebut ke kurikulum belajar guna memberikan pemahaman serta pencegahan dini penyebaran virus tersebut kepada kaula muda.

Kita berharap dengan langkah edukasi yang positif tersebut tingkat resiko penyebaran virus HIV-AIDS di Maluku terlebih khususnya di Kota Ambon semakin menurun,

Pemerintah Provinsi Maluku maupun Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Kesehatan untuk membangun koordinasi dan kerja sama dengan lembaga-lembaga terkait lainnya terutama yang konsern pada kasus-kasus HIV-AIDS termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sehingga saling sinergi dengan program-program yang dapat mengedukasi masyarakat.

Selain kerja sama dengan LSM-LSM atau lembaga-lembaga dunia lainnya juga membangun kerja sama dengan lembaga-lembaga agama atau tokoh agama sehingga edukasi bisa langsung masyarakat.

Kita berharap dengan langkah-langkah positif tersebut maka upaya untuk mencegah penyebaran virus HIV-AIDS semakin bisa ditekan. (*)