AMBON, Siwalimanews – Empat dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah dr M Haulussy secara mendadak dimutasikan ke RSUD dr Ishak Umarella yang notabenenya tipe rumah sakit ini berada dibawah RSUD Haulussy.

Empat dokter spesialis yang dimutasikan yakni dr Rodrigo Limon (spesialis THT), dr Mulyati (spesialis paru), dr Charmila Tamtalahitu (spesialis mata) dan dr Chintia Pantury (spesialis penyakit dalam).

Dengan dimutasikannya keempat dokter spesialis ini, maka RSUD dr M Haulussy tidak ada lagi dokter spesialis THT, mata dan paru, sementara untuk spesialis penyakit dalam tersisa tiga dokter.

Sumber Siwalimanews di RSUD dr M Haulussy menyebutkan, mutasi ini dilakukan secara mendadak kepada keempat dokter spesialis tersebut.

Pasalnya, para dokter ini menerima surat tugas ke tempat yang baru pada, Minggu (31/10) yang ditantatangani oleh Plh Sekda Maluku Sadli Ie, CCD Gubernur Maluku Murad Ismail.

Baca Juga: BNI Beri Fasilitas Kredit bagi UMKM Perempuan Pantai Sopapei

“Jadi sudah tidak ada lagi dokter spesialis THT, mata dan paru, karena mereka itu statusnya PNS dan kalau dipindahkan, ketika ada pasien siapa yang akan menangani. Kalau spesialis penyekit dalam memang masih ada beberapa dokter,” ujar sumber tersebut yang namanya enggan dipublikasikan, Senin (1/11).

Menurutnya, ke empat dokter spesialis ini, dipindahkan ke RSUD dr Ishak Umarella dengan tipe dibawah RSUD dr M Hulussy, namun tidak diberikan jabatan, tetapi hanya berstatus sebagai dokter biasa.

“Mereka dijadikan dokter biasa di RSUD dr Ishak Umarella hanya untuk tangani pasien, ini kan aneh? Kenapa surat diberikan juga mendadak dan dihantar oleh petugas RSUD Hhaulussy ke rumah para dokter ini,” ucapnya.

Ditempat terpisah dokter spesialis THT Rodrigo Limon yang dikonfirmasi Siwalimanews melalui telepon selelurnya terkait mutasi itu, enggan berkomentar banyak.

“Benar kita dimutasikan, tapi saya tidak mau berkomentar soal itu, kita ikuti saja,” ujarnya singkat.

Sementara itu Pelaksana harian Sekda Maluku Sadli Ie yang dikonfirmasi Siwalimanews melalui telepon selulernya, Senin (1/11) mengaku, tidak ada yang salah dalam mutasi yang dilaksanakan oleh Pemprov Maluku.

“Tidak ada yang salah, jika para dokter ini dimutasikan,” tandas Sadli.

Menurutnya, mutasi yang dilakukan kepada keempat dokter ini, berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh atasan mereka yakni Kepala Dinas Kesehatan yang membawai RSUD dr M Haulussy.

“Itu penilaian pimpinan mereka, kemudian diusulkan kepada kita, dan kita a mutasikan, jadi tidak ada masalah koq,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala BKD Maluku Jasmono yang dikonfrimasi Siwalimanews melalui telepon selulernya, Senin (1/11) sejak siang hingga sore hari, terkait mutasi ini juga tidak merespon panggilan yang masuk. (S-39)