AMBON, Siwalimanews – Presiden Joko Widodo menerima dosis pertama vaksin Covid-19, di Istana Merdeka, Rabu (13/1) pagi. Jokowi adalah orang pertama yang divaksin di Indonesia. Dalam siaran langsung di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi menerima dosis pertama vaksin COVID-19 Sinovac.

Sebelum disuntik, Jokowi dites tekanan darah dan ditanya ada atau tidaknya gejala yang ia rasakan.

Setelah itu proses penyuntikan dilakukan di meja ketiga. Tak lama kemudian, dokter menyuntikkan vaksin ke tubuh orang nomor satu di Indonesia itu. Penyuntikan vaksin untuk Jokowi dilakukan oleh Prof Dr Abdul Muthalib, Wakil Ketua Dokter Kepresidenan.

“Nggak terasa sama sekali,” kata Jokowi saat ditanyai oleh dokter tentang apa yang ia rasakan setelah diberi vaksin. Selain Jokowi, sederet pejabat lain juga divaksinasi. Di antaranya Menteri

Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Ketua PB IDI dr Daeng M Faqih. Usai disuntik vaksin Covid- 19, Jokowi sempat ditanya mengenai rekam medisnya.

Baca Juga: Sertijab Kepsek Tunggu Hasil Swab

Maluku Besok

Dipastikan proses vaksinasi di Maluku akan digelar besok, Jumat (15/ 1). Sejumlah pejabat mulai dari Gubernur Maluku, Murad Ismail sampai perwakilan tokoh agama masuk dalam daftar orang yang akan divaksin.

”Jadi Gubernur, Pangdam, Kajati, Danlantamal, Sekum Sinode, dan Sekjen MUI Maluku masuk daftar divaksin perdana,” ujar Jubir Satgas

Covid-19 Maluku Dony Rerung kepada pers di lantai 6 kantor Gubernur, Rabu (13/1). Dikatakan, selain nama-nama tersebut, masih ada sejumlah pejabat yang masuk dalam daftar vaksinasi, mulai dari Sekda Kasrul Selang, Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, Wakil Walikota Ambon, Syarief Hadler, dan Direktur RSUP Leimena, Calestinus Eigya Munthe.

Sedangkan kepala OPD baik Kota Ambon maupun Pemprov Maluku, akan divaksin di fasilitas layanankesehatan yang disiapkan Pemkot Ambon.

Untuk proses vaksinasi nanti, Satgas Covid-19 Maluku sudah mempersiapkan berbagai hal yang dipusatkan di RSUP Leimena.

Distribusi Tertunda

Distribusi vaksin yang rencananya disalurkan ke delapan kabupaten/kota di Maluku mendadak ditunda. Sesuai jadwal, distribusi harus dilakukan Rabu (13/1) kemarin. Namun begitu, hanya Kota Ambon yang vaksinnya didistribusikan. Sedangkan tujuh lainnya yakni Kota Tual, Kabupaten Malra, Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Malteng, Kabupaten SBB, Buru dan KKT ditunda.

“Yang sudah disidribusikan hari ini baru Kota Ambon sebanyak 4000-an. Sedangkan tujuh kabupaten/kota terpaksa kita tunda,” jelas Rerung.

Penundaan distribusi itu dikarenakan adanya perintah dari pemerintah pusat melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, yang meminta untuk ditunda pendistribusian.

“Ini kebijakan dari pusat, kami mengikuti saja. Ditakutkan jumlah vaksin kurang ketika vaksinasi nanti, sehingga harus menunggu pengiriman tambahan sebanyak 7000 serum lagi pada tanggal 22 Januari nanti dan akan didistribusikan sekaligus ke 10 kabupaten kota, pada awal bulan Februari,” terang Rerung.

Walau demikian, vaksinasi awal tetap dilakukan untuk pejabat Provinsi Maluku dan Kota Ambon pada tanggal 15 Januari. Sedangkan kabupaten kota lain otomatis akan tunda.

“Jadi hanya pejabat di Provinsi Maluku dan Kota Ambon yang di vaksin duluan. Kabupaten kota lain akan dilakukan pada bulan Februari mendatang,” tambah dia.

Walikota Ambon, Richard Louhenapessy mengatakan, Jumat (15/1) nanti, kegiatan vaksinasi khusus untuk Kota Ambon akan dilaksanakanserentak di 22 puskesmas yang ada pada lima kecamatan di Kota Ambon, serta tujuh fasilitas layanan kesehatan rujukan Pemkot Ambon.

“Jumlah fasilitas kesehatan ynag ada dikota ambon itu 29 yang siap ready yang terdiri dari 22 puskesmas 6 Rumah sakit,dan satu kantor kesehatan pelabuhan,” ujar Louhenapessy saat menerima vaksin di instalasi farmasi, Puskemas Karang Panjang, Rabu (13/1) siang. “Dirinya mengungkapkan setiap puskesmas nantinya akan disediakan para vaksinator, yang bertugas untuk melayani proses vaksinasi. “Tiap-tiap puskesmas itu kita sudah siapkan tiap puskesmas 5 vaksinator,” tuturnya.

Dijelaskan Louhenapessy, per hari puskesmas dan fasilitas kesehatan diharuskan memberikan vaksin kepada 15 orang, dengan prosedur, pihak kesehatan sendiri akan menghubungi warga yang akan divaksin melalui pesan SMS blast.

“Setiap hari itu hanya diisi 15 sampai 20 orang. Sesi penyuntikan yang pertama itu jam 10,00 sampai jam 11.00 yang kedua jam 13.00 sampai jam 14.00 jadi tiap hari dua kali yaitu satu jam,”

jelas politisi Golkar itu.

Dirinya menambahkan, hanya dua puskesmas di Kota Ambon yang melayani sesi penyuntikan tiga kali sehari. Lanjutnya, untuk mengantisipasi terjadi efek samping dari penyuntikan vaksin tersebut, pihak ya secara teknis telah menyiapkan empat tenaga medis spesialis yang nantinya bertugas menangani warga yang tak kebal dengan vaksin tersebut.

Ambon Besok

Walikota Ambon, Richard Louhenapessy mengatakan, Jumat (15/1) nanti, kegiatan vaksinasi khusus untuk  Kota Ambon akan dilaksanakan serentak di 22 puskesmas yang ada pada lima kecamatan di Kota Ambon, serta tujuh fasilitas layanan kesehatan rujukan Pemkot Ambon.

“Jumlah fasilitas kesehatan ynag ada dikota ambon itu 29 yang siap ready yang terdiri dari 22 puskesmas 6 Rumah sakit,dan satu kantor kesehatan pelabuhan,” ujar Louhenapessy saat menerima vaksin di instalasi farmasi, Puskemas Karang Panjang, Rabu (13/1) siang.

“Dirinya mengungkapkan setiap puskesmas nantinya akan disediakan para vaksinator, yang bertugas untuk melayani proses vaksinasi.

“Tiap-tiap puskesmas itu kita sudah siapkan tiap puskesmas 5 vaksinator,” tuturnya. Dijelaskan Louhenapessy, per hari puskesmas dan fasilitas kesehatan diharuskan memberikan vaksin

kepada 15 orang, dengan prosedur, pihak kesehatan sendiri akan menghubungi warga yang akan divaksin melalui pesan SMS blast. “Setiap hari itu hanya diisi 15 sampai 20 orang. Sesi penyuntikan yang pertama itu jam 10,00 sampai jam 11.00 yang kedua jam 13.00 sampai jam 14.00 jadi tiap hari dua kali yaitu satu jam,” jelas politisi Golkar itu.

Dirinya menambahkan, hanya dua puskesmas di Kota Ambon yang melayani sesi penyuntikan tiga kali sehari.

Lanjutnya, untuk mengantisipasi terjadi efek samping dari penyuntikan vaksin tersebut, pihak ya secara teknis telah menyiapkan empat tenaga medis spesialis yang nantinya bertugas menangani warga yang tak kebal dengan vaksin tersebut.(S-39/S-52)