AMBON, Siwalimanews – Ketua DPD PDIP Maluku, Murad Ismail kembali tak hadiri hajatan partai yang dipimpinnya pada pelatihan dan pendidikan kader PDIP yang berlangsung di Wisma Gonsalo Ambon, Sabtu (5/11)

Kegiatan yang digelar se­lama 4 hari itu dihadiri se­jumlah DPP PDIP diantara­nya, Ketua DPP PDI Per­juangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hi­dayat, Komarudin Watubun, Mindo Sianipar dan Sukur Nababan sedangkan MI dika­barkan sedang sakit.

Sebelumnya MI, sapaan akrab Murad Ismail tidak ha­dir pada kegiatan Rapat Kerja Daerah dan rapat koordinasi DPD PDIP yang berlangsung di Pacifik Hotel, Selasa 30 Agustus 2022 lalu

MI saat itu lebih memilih bertolak ke Kabupaten Kepu­lauan Tanimbar untuk me­nge­cek kesiapan kunjungan Presiden Joko Widodo ke kabupaten tersebut pada tanggal 1-2 September.

Djarot kepada wartawan usai membuka kegiatan pelatihan dan pendidikan kader mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari penggem­blengan yang menjadi fokus partai maupun para kader.

Baca Juga: Golkar Siap Kuasai Pemerintahan dan Parlemen

Pelatihan dan pendidikan kader ini, kata Djarot, bertujuan menyiap­kan para kader di daerah khususnya Provinsi Maluku sebagai calon-ca­lon pemimpin, yang bisa ditugaskan langsung diberbagai macam lem­baga baik itu eksekutif, legislatif maupun lembaga-lembaga publik lainnya.

Hal ini lanjut Jarot, ini menjadi fungsi utama partai politik yaitu, melakukan  pendidikan partai politik, melakukan kaderisasi secara berjen­jang, ataupun kaderisasi melalui sekolah partai.

Menurutnya, Maluku itu termasuk DPD dan juga DPC yang paling aktif untuk melakukan proses kaderisasi secara berjenjang.

“Sebelumnya, sudah dilakukan terlebih dahulu kaderisasi tingkat pratama yang pertama, dan begitu selesai semua, maka naik tingkat madya dan itu yang menjadi fokus partai yang menjadi perintah ketua umum.  Bahwa penguatan kader ten­tu akan mendapatkan porsi terbesar, sehingga perintahnya adalah, ba­ngun sekolah partai dan manfaatkan secara terus-menerus,” ujarnya.

Target Menang

Dan PDI Perjuangan, sambung­nya, sudah memiliki  sekolah partai, sehingga dalam Pemilu 2024 nanti, PDI Perjuangan target menang yang tentu kemenangan lebih besar.

Sehingga dibutuhkan kader-kader yang sudah digembleng, seperti yang sudah dilakukan saat ini, untuk diturunkan ke lapangan.

“Itu perintah partai agar kita bisa menang di Maluku, baik untuk Legislatif dan Presiden, sebagai jembatan untuk Pilkada Tahun 2024 nanti. Sekaligus  pemilu Februari 2024 yang menjadi target harus menang,”cetusnya.

Saat ini, tambah Djarot, pihaknya melihat ada potensi  di Maluku, minimal harus dapat 10 kursi untuk DPRD Provinsi Maluku, yang saat ini masih 7 kursi.

Menurutnya, gerakan PDI Perjua­ngan di Maluku saat ini, dimung­kinkan PDI Perjuangan dapat men­capai itu. “Saya optimis dan yakin, percaya bahwa target itu bisa dicapai,” tegasnya.

Disinggung dengan ketidakha­di­ran MI selaku Ketua DPD, dan juga dua kader lainnya, Edwin Hueae dan Lucky Wattimury, Djarot mena­ng­gapi bahwa dalam sistem kepartaian PDI Perjuangan, tidak dilihat dan bergantung dari personal Ketua DPD, tetapi partai itu tergantung pada ideologi dan sistem kepartaian.  Sehingga ketika Ketua DPD tidak bisa hadir karena alasan yang bisa diterima, yaitu sakit, maka partai akan tetap terus berjalan.

“Jadi kita tidak tergantung orang perorang, tetapi tergantung pada sis­tem, sistem tergantung pada ideo­logi, karena arah kita kesana dan perintah untuk kaderisasi menja­lankan program partai secara mak­simal,”tukasnya.

Dia juga memberikan apresiasi kepada DPD PDI Perjuangan, karena bisa melaksanakan seluruh agenda kepartaian ini  dengan baik. Dan ini luar biasa.

Diketahui, kegiatan tersebut di­ikuti kader PDI Perjuangan dari DPD, perwakikan badan partai di DPD, anggota Fraksi Provinsi Maluku, dan juga DPC dari 11 kabupaten/kota, dan 5 terbaik dari peserta diklat Pratama di 7 DOC yang telah mem­buat Diklat Pratama.

Tertutup

Tidak Hanya DPD, DPP PDI Per­juangan juga kompak merahasiakan siapa kader yang akan menggan­tikan posisi Lucky Wattimury se­bagai bendahara DPD PDI Perjua­ngan Provinsi Maluku.

Ketua DPP PDI Perjuangan Bi­dang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat yang diwawancarai usai pembukaan pelatihan kader PDI Perjuangan, di Wisma Gonsalo, Ambon, Sabtu (5/11) memilih tidak berkomentar banyak terkait posisi bendahara DPD PDI Perjuangan, pasca dibebas tugaskannya Lucky Wattimury.

“Belum, sebentar lagi masih  fit oleh DPP,” ujar Djarot singkat sambil meninggalkan wartawan yang masih melontarkan pertanyaan kepadanya.

Meski demikian, Djarot menyem­patkan untuk menyampaikan, bahwa posisi Ketua DPRD Provinsi Malu­ku, resmi dilanjutkan oleh Benhur Watubun selaku Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Maluku.

“Kalau untuk jabatan Ketua DP­RD, sudah keluar SK-nya.  Tinggal posis bendahara saja yang belum,” tuturnya.

Bahkan untuk menyebut siapa nama-nama yang saat ini masuk dalam daftar fit and propert test untuk posisi bendahara, Djarot enggan berkomentar. (S-25)