JABATAN Ketua TP-PKK Kota Ambon, resmi diserahterimahkan dari Ketua Periode 2017 – 2022, Debie Louhenapessy, kepada Penjabat Ketua TP-PKK Kota Ambon periode 2022-2023, Lisa Wattimena, yang berlangsung di Balai Kota, Senin (29/8).

Dalam kegiatan tersebut,  Louhenapessy tidak hadir, namun diwakili Wakil Ketua TP-KK, Radiah Safira Syarif untuk menyerahkan memori kerja.

Louhenapessy dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Syarif mengatakan, dalam periode kepemimpinan yang lalu, telah banyak hal yang dilakukan dan banyak prestasi yang dicapai oleh TP-PKK Kota Ambon.

“Semua itu tidak mungkin terwujud tanpa sumbangsih dan dedikasi dari TP–PKK Kota Ambon yang telah bekerja dengan hati, secara ikhlas bagi pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan keluarga, meski ditengah pandemi COVID-19,” ujarnya.

Dirinya berharap anggota TP-PKK yang masih melanjutkan kerja pada periode saat ini agar tetap mempertahankan kinerja, prestasi dan memperbaiki semua hal yang belum sempurna dikerjakan pada periode yang lalu.

Baca Juga: WAJAR Jadi Ajang Evaluasi Kinerja OPD

“Selanjutnya saya sampaikan selamat kepada Penjabat Ketua TP – PKK Kota Ambon, semoga dengan tugas dan tanggungjawab ini, dapat menjadi berkat bagi mas­-yarakat Kota Ambon,” tandasnya.

Sementara itu Penjabat Ketua TP – PKK Kota Ambon, Lisa Wattimena menyampaikan,  sertijab ketua TP PKK hendaknya dipahami sebagai langkah lanjutan untuk memulai kiprah dalam berkarya bagi peningkatan kesejahteraan perempuan dan masyarakat kota ambon.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada Ketua dan Wakil Ketua TP PKK Kota Ambon yang selama menjabat telah menunjukan karya nyata dalam kemandirian kaum perempuan di kota Ambon,” jelasnya.

Menurutnya, acara sertijab ini merupakan bentuk komitmen dan konsistensi pemerintah untuk terus mendorong dan mendukung gerakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga.

Selain itu, PKK sebagai motor penggerak menuju terwujudnya keluarga bahagia sejahtera Man­­-diri merupakan wahana untuk me-ningkatkan pengetahuan keteram­-pilan, sehingga dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan bagi pembinaan keluarga, yang didalamnya terdapat generasi muda sebagai penerus dan pewaris pembangunan.

“Selain sebagai pendamping suami dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan, maka kaum perempuan juga dituntut untuk menjadi seorang ibu yang mampu mendidik dan membina anak – anak  sebagai penerus keturunan dan pewaris pembangunan bangsa. Peran ganda ini, menuntut setiap perempuan untuk menyediakan waktu dan tenaga untuk mengaktualisasi perannya secara maksimal,” katanya.

Wattimena berharap, TP-PKK tingkat Kota, Kecamatan, Desa/Negeri/Kelurahan, sampai Dasa Wisama dapat menjadi garda terdepan bagi upaya peningkatan ketahanan keluarga melalui koordinasi dan kerjasama yang baik dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon.

“Untuk mewujudkan semua itu maka profesionalisme dan pening­katan kerja Harusnya menjadi tumpuan, dalam melaksanakan kebijakan dan program PKK yang nantinya ditetapkan sebagai kepentingan pemberdayaan keluarga dan masyarakat di Kota Ambon,” pungkasnya.

Sementara itu Penjabat Walikota Ambon, Bodewin M. Wattimena memberi dukungan penuh terhadap progam kerja TP-PKK Kota Ambon sebagai mitra Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Lakukan konsolidasi internal lalu rancang program kerja, Pemkot akan mendukung full 100 persen apapun yang dilakukan TP-PKK karena sebagai mitra  diyakini sungguh TP-PKK mampu melakukan banyak hal,” katanya.

Dikatakan, dalam menyusun program kerja, TP-PKK saat ini hanya melanjutkan, meningkatkan, dan memperbaiki yang masih kurang yang telah dilakukan oleh tim penggerak periode sebelumnya.

Olehnya itu, dalam upaya tersebut, ada sejumlah catatan yang perlu diperhatikan oleh TP-PKK selain dari Percepatan Angka Stunting yang merupakan salah satu tugas kepala daerah.

“Salah satu yang perlu menjadi perhatian adalah Inflasi cukup tinggi kota Ambon, bahkan tinggi lebih tinggi dari angka inflasi nasional,” terangnya. .

Dijelaskan, penyebab inflasi di kota Ambon diantaranya adalah kenaikan harga cabai yang menyumbang 50 persen lebih dari penyebab inflasi.

“Hal ini terdengar sepele tapi dampaknya sangat luar biasa,” tambahnya.

Guna menekan inflasi, dirinya melanjutkan, Pemkot telah mem­buat inovasi Kalesang Kintal Kosong, yang tujuannya meman­faatkan lahan-lahan tidur dan pekarangan rumah, sebagai tempat bercocok tanam bahkan budidaya ikan air tawar. Inovasi ini menda­pat dukungan dari Bank Indonesia dalam hal penyediaan bibit.

“Jika tiap keluarga menanam tanaman Cabai di pekarangan masing – masing, minimal untuk konsumsi sendiri, dan bukan hanya Cabai tapi juga tanaman lainnya, maka inflasi ini dapat kita tekan. Ini agar ditindak lanjuti oleh TP-PKK,” jelasnya.

Selain itu, dalam meningkatkan perekonomian, Pemkot juga memiliki inovasi Jiku Bata atau Sudut Balai Kota yakni penyediaan ruang bagi UMKM memasarkan produknya di Sudut Balai Kota. “PKK punya peran disini, karena UMKM juga punya koordinasi dengan PKK. Jadi saya minta TP – PKK siapkan persyaratan dan produk mereka agar layak mengikuti program inovasi ini,” bebernya.

Berikutnya, Wattimena meminta TP-PKK agar memperhatikan capaian imunisasi dan vaksin bagi anak – anak di Kota Ambon yang masih rendah, karena kurangnya pemahaman dari orang tua.

“TP-PKK perlu memberikan pemahaman melalui sosialisasi, pendampingan, bagi orang tua lewat posyandu dan Dasa Wisma, agar mereka memahami pentingnya imuniasi  dan vaksinasi bagi anak, dalam rangka menciptakan generasi muda bangsa yang sehat,”tandasnya.

Pada kesempatan iti, Wattimena juga meminta TP –PKK dengan kader yang militan, agar tetap menjaga kesatuan dan kebersa­maan dalam melaksanakan program kerja. “Semua yang masuk dalam kepengurusan  TP –PKK harus berpikir ini bentuk pengabdian membantu Pemerintah bagi kesejahteraan masyarakat dengan memberi untuk Ambon atau Give To Ambon, jangan sampai ada perpecahan di dalam TP-PKK,” katanya.(S-25)