AMBON, Siwalimanews – Diagendakan, hari ini Selasa (11/1), proses vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun dilaksanakan, sebagai bentuk persiapan proses pembelajaran tatap muka (PTM).

Vaksinasi ini, direncanakan akan dilaksanakan selama tiga hari dengan jumlah titik yang berbeda, yakni hari pertama akan dilaksanakan di 34 titik, hari kedua pada 27 titik dan hari di tiga titik saja.

Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Ambon, Ferdinan Taso mengatakan, pihaknya akan melibatkan TNI/Polri dalam pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini.

Mekanismenya kata Tasso, sekolah yang berdekatan akan vaksinasi pada satu lokasi supaya mudah dijangkau. Sementara sekolah yang minta terpisah, akan diatur jadwal ulang.

“Itu bagi sekolah yang ingin proses vaksinasi bersama. Tapi bagi sekolah yang minta sendiri atau terpisah, nanti diatur jadwal setelah tiga hari vaksin massal itu dilakukan, karena SDM kesehatan terbatas,” ungkapnya kepda wartawan, di Unit Layanan Administrasi (ULA), Senin (10/1).

Proses vaksinasi ini kata Tasso, tak saja libatkan Dinkes dan Disdik. Namun terhadap OPD-OPD yang sudah lakukan sosialisasi sebelumnya pada desa/kelurahan binaan yang ada sekolah SD dan SMP, akan juga bertanggungjawab ditiap lokasi.

Sebagaimana sosialisasi ke orang tua murid oleh OPD-OPD, menurut Tasso, maka orang tua wajib mendampingi anaknya untuk divaksin sebab berkaitan dengan surat pernyataan berse­dia vaksin yang diteken mereka.

“Kita juga sudah himbau untuk anak SMP usia 11 tahun yang belum vaksin, agar bisa bergabung besok ke sekolah SD yang lokasi terdekat dan mudah dijangkau. Mereka sedikit saja jumlahnya, sebagian besar sudah divaksin,” terangnya.

Namun untuk jumlah anak/siswa usia 6-11 tahun yang rencana divaksin tiap sekolah, Tasso mengaku tiap sekolah beda-beda karena itu dirinya belum pastikan. “Target vaksin pun tidak ada. Karena kapasitas jumlah siswa beda-beda. Koordinasi kita de­-ngan Dinkes, kalau di lapangan mereka mampu sampai 4000 orang, tergantung jumlah tim. Kalau di sekolah mungkin 1000,” jelasnya.

Maka sambung Tasso, dalam vaksinasi, akan disesuaikan dengan kapasitas atau ketersediaan jumlah siswa. Dimana satu tim kesehatan, mampu tangani 100 orang.

“Sekolah sudah kita himbau untuk sediakan teh panas bagi siswa saat vaksin agar antisipasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Lebih teknisnya soal itu, ke Kadis atau Sekdis kesehatan lah,” pungkasnya. (S-52)