AMBON, Siwalimanews – Gempa bumi dengan magnitude 6,1 mengguncang Kabupaten Seram Bagian Timur, Senin (6/5).

Gempa yang terajdi sekitar pukul 03.33.14 WIT itu berdasarkan hasil analisis BMKG, menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,0. Episenter gempa terletak pada koordinat 3,17° Lintang Selatan, 131,00° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 57 Km Tenggara Seram Bagian Timur, pada kedalaman 19 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar naik utara seram ( North Seram Thrust),” Tulis Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam rilisnya yang diterima Siwalimanews, sesaat setelah selesai gempa.

Sementara berdasarkan hasil analisis mekanisme menurut Daryono, sumber menunjukkan, bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Sedangkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Teluk Waru, Seram Bagian Timur dengan skala intensitas V MMI atau getaran dirasakan hampir semua penduduk dan orang banyak terbangun,

Baca Juga: Tuntut Komisioner KPU Aru  Dua Tahun, PH Nilai Jaksa Tendensius

Untuk di daerah Teluk Tolu, Kian Darat, dirasakan dengan skala intensitas IV – V MMI dimana getaran dirasakan hampir semua penduduk, dan orang banyak terbangun, selian itu juga dirasakan di Kota Bula dengan skala intensitas IV MMI dimana bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

“Gempa ini juga dirasakan di Kota Fak-Fak dengan skala intensitas III – IV MMI atau bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, kemudian daerah Kota Aimas, Kota Teminabuan dengan skala intensitas III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu, begitu juga di Kota Sorong dirasakan dengan skala intensitas II – III MMI,” urai Daryono.

Ia mengaku, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Namun hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi Tsunami.

Hingga pukul 04.15 WIT, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo 3.9 dan 3.5.

BMKG juga menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Namun, hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg,” pinta Daryono.(S-26)