AMBON, Siwalimanews – Wakil Ketua Komisi II Hary Far-Far menilai pihak pertamina belum transparan dalam ketersediaan BBM bersubsidi.

Hal ini diungkapkan Far-Far saat memimpin rapat komisi II bersama Pertamina dan sejumlah SPBU di Kota Ambon.

Menurut Far-Far, agenda rapat hari ini menindaklanjuti aduan masyarakat soal kenaikan Program Langit Biru (PLB).

“PLB ini merupakan salah satu program dari Pertamina pada prinsipnya sama saja dengan pertalite tapi di subsidi harganya .dan  sudah mengalami kenaikan dua kali tadi juga sudah dijelaskan secara terperinci dari pihak Pertamina” ungkapnya usai rapat.

Ia juga turut menyingung soal  pembatasan pengisian bahwa satu mobil itu dibatasi pengisiannya dengan nominal Rp150.000 hingga Rp 200.000.

Baca Juga: Rahawarin Perjuangkan Warga Manipa Lolos Akmil 

Dengan adanya hal itu, makanya Komisi II ingin kroscek mengenai data berapa  jumlah BBM subsidi yang harus diterima oleh Kota Ambon tahun 2021.

Namun ternyata dari pihak Pertamina sangat tidak memiliki terbuka terkait hal itu.

“Kami sesalkan, tadi banyak sekali pertanyaan yang disampaikan kepada pihak Pertamina namun mereka tidak menjelaskan secara terperinci dan mendetail kepada kami,” katanya.

Olehnya, dalam waktu dekat akan ada agenda lanjutan bersama Hiswana Migas, Dinas Indag dan SPBU.

“Prinsipnya, kami pertanyakan berapa jumlah besaran kuota BBM bersubsidi pada prinsipnya BBM sebab  BBM bersubsidi diberikan oleh pemerintah pusat,” katanya.

Politisi Partai Perindo juga menambahkan, akan turun ke sejumlah SPBU sebagai contoh untuk  lakukan perhitungan juga sesuai penjelasan dari pertamina per harinya 20-25 KL.

“Kita harus kroscek karena kita tidak mau bahwa menilai ada mafia legal dan sebagainya ini menjadi beban untuk kita sehingga kita harus secepatnya tuntaskan masalah ini,” jelasnya. (S-51)