AMBON, Siwalimanew – DPRD mengingatkan Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena untuk mempertim­bangkan kapasitas, moralitas dan integritas ketika melakukan rotasi jabatan pimpinan tinggi pratama.

Perombakan birokrasi di lingkup Pemkot Ambon kini tinggal menunggu rekomendasi dari Kementerian Dalam Negeri.

Ketua Fraksi Nasdem Kota Ambon Moritsz Tamaela mengaku selaku mitra, pihaknya berharap, penjabat menentukan siapa duduk pada posisi apa, itu sesuai dengan kapasitas, integritas dan moralitas.

“Karena kita butuh kerja, karena kalau kemampuan dan kapasitas seseorang itu tidak mampuni dibidangnya, jangan di pasang. Sehingga tugas leadersif dari masing-masing pimpinan OPD itu dia bisa berjalan dan mendukung 11 program kerja penjabat walikota,” ujar Tamaela.

Sementara untuk pimpinan OPD pengumpul, sambungnya, ini berbicara tentang kemampuan seseorang. Artinya jika tidak mampu mendrive soal potensi-potensi PAD, maka juga tidak dipasang pada OPD tersebut.

Baca Juga: Bupati Ancam Pecat ASN yang Langgar Sumpah

Sementara itu, Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Lucky Upulatu Nikijukuw juga menambahkan, terkait OPD pengumpul, itu harus profesional punya integritas  untuk mendukung dan mamback up tugas dari walikota.

“Rotasi jabatan dilakukan bukan soal like and diss like, siapa dekat dan siapa jauh, tetapi bagaimana selaku penjabat itu melihat siapa yang punya kapasitas, integritas, yang dapat mendorong dan mendukung berbagi fungsi teristimewa 11 program prioritas walikota,” tegasnya.

Ia juga menyoroti terkait dengan sejumlah pimpinan OPD yang diduga terlibat dalam kasus yang menimpa eks walikota kemarin, ia mengira bahwa penjabat walikota sudah tahu.

“Soal siapa yang diduga terkait dengan mantan walikota kemarin, saya kira pa penjabat walikota sudah bisa tahu, kan. Belum punya kekuatan hukum, Kita tidak bisa menjustifikasi bahwa si A si B kasus sebelumnya lalu dia tersangkut masalah hukum, kan belum. Dan pa penjabat juga punya penilaian tersendiri soal siapa yang punya kapasitas, kemampuan profesionalnya,” tuturnya.

Sekitar delapan bulan memim­pin, lanjutnya, Wattimena tentu lebih mengenal dan memahami secara person, siapa orang-orang yang bisa mendukung dan meno­-pang 11 program prioritasnya.

Bicara soal karakter pejabat tertentu, terutama mereka yang kemarin diduga terlibat dalam kasus mantan walikota.

“Itu bicara tentang integritas, bukan soal siapa dekat dan siapa jauh, tetapi siapa yang mampu mendorong dan mendukung tugas penjabat walikota,” tandasnya.(S-25)