AMBON, Siwalimanews – DPRD Maluku melalui komisi III membahas sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan di pulau Seram yang mengalami kerusakaan, akibat intensitas hujan yang tinggi akhir-akhir ini.

Pembahasan tersebut dilakukan Komisi III DPRD Maluku bersama Balai Wilayah Sungai dan Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah XVI Ambon, Selasa (30/6) yang berlangsung di ruang komisi III.

Rapat dipimpin oleh Ketua Komisi Anos Yermias didampingi Wakil Ketua, Hatta Hehanussa, sekretaris Ro­vik Afifudin dan beberapa anggo­ta komisi dan dihadiri oleh Din Tua­sikal Satker Balai Wilayah Sungai Maluku, Robert Siahutan sebagai Kabid Perencanaan Balai Jalan Ma­luku, Toce Leuwol PPK 1.3 Piru.

Kabid Perencanaan Balai Jalan Maluku, Robert Siahutan mengata­kan, sejak awal bulan Juni terjadi curah hujan yang tinggi menye­babkan, ruas jalan Piru-Kairatu pada kilometer 17.175 terjadi longsor pada badan jalan.

“Besok (hari ini-red) PPK akan me­lakukan perbaikan secara perma­nen,” katanya.

Untuk wilayah Wailei, lanjut dia, terjadi kerusakan pada gorong-gorong dikilometer 80.775 yang ru­sak pada 17 Juni lalu akibat terba­wah oleh arus, sehingga saat ini telah dilakukan  penanganan darurat dari batang pohon kelapa.

Kerusakan besar, kata Robert terjadi pada jembatan Waikaka, yang mana ditahun sebelumnya meng­alami kemiringan pada arah Latu, sehingga tidak mampu dilalui ang­kutan dan belum ditangani karena kerbatasan anggaran dan baru dianggarkan pada tahun ini.

“Kita menunggu membangun jembatan darurat yang baru, setelah jembatan darurat yang baru dibangun dulu, baru dibongkar jembatan Waikaka yang lama untuk dibangun baru tahun ini,” katanya.

Menanggapi hal itu, mayoritas anggota komisi III menekankan agar dalam pembangunan jembatan baru, harus mengutamakan kualitas perencanaan, sehingga jembatan yang dibangun tetap bertahan walaupun musim hujan.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Maluku, Anos Yermias menjelaskan, kondisi pulau Seram saat ini cukup memprihatinkan, dari sisi distribusi kebutuhan pokok maupun akses transportasi masyarakat yang ada di kawasan itu secara keseluruhan.

Komisi III rencananya akan melakukan on the spot pada ruas jalan dan jembatan yang rusak, baik jalan dan jembatan Piru, Kairatu, Waiselan, Latu Liang maupun pada ruas jalan Tamilou, Haya, Tehoru, Laimu dan Werinama.

“Komisi besok akan on the spot ke seluruh ruas jalan yang rusak,” terangnya.

Sebelumnya diberitakan, akibat hujan deras yang terjadi sejak Jumat (19/6) siang, membuat jembatan Tala yang menghubungkan Desa Tala, Kecamatan Amalatu, Kabupaten SBB hanyut di sungai Waikaka, Sabtu (20/6) dini hari.

Ambruknya jembatan Tala ini, membuat ruas jalan Trans Seram yang menghubungkan Kabupaten SBB, Maluku Tengah (Malteng) dan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) lumpuh total.

Pantauan Siwalima, Jembatan Tala yang merupakan jembatan darurat yang dibangun oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah XVI Ambon, pada bulan Juni 2019 lalu kembali ambruk. Tidak hanya ambruk, jembatan ini pun terbawa arus sungai Waikaka.

Kepala BPBD Malteng, Bob Rahmat yang dikonfirmasi Siwalima membenarkan hal itu. Bob menyebutkan, pihaknya mencatat 4 unit jembatan masing-masing, jembatan Makariki, Desa Tehoru, jembatan Waya Udara Desa Haya, jembatan Suhu Putih, Dusun Rumah Tiga, Desa Haya, dan jembatan Suhu Dusun Rumah Tiga Desa Haya.

“Ada 4 jembatan yang rusak sesuai dengan data yang kita himpun, satu di Tehoru dan 3 lainnya di Negeri Haya. Kerusakannya terjadi Sabtu (20/6) Minggu (21/6),” jelas Bob kepada Siwalima melalui sambungan teleponnya, Minggu (21/6).

Bob juga menyebutkan, data yang dihimpun menyebutkan, keempat jembatan itu mengalami rusak ringan hingga berat. Dua diantaranya rusak pada bagian oprit sedang 2 lainnya putus.(Mg-4).