AMBON, Siwalimanews – Dipastikan pada bulan November nanti, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Ambon, akan meluncurkan inovasi baru, yang diberi nama Sip Naker.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon, Steven Patty kepada wartawan, di Baileo Rakyat Belakang Soya, Sabtu (29/10) kemarin menjelaskan, program baru ini akan menyambungkan langsung antara para pencari kerja dengan pemberi kerja.

Inovasi ini juga nantinya dikemas dalam satu website khusus, sehingga bisa mempertemukan calon pekerja dengan pemberi kerja.

“Dimana program atau inovasi ini adalah strategi penempatan tenaga kerja, sehingga dari pemberi kerja itu bisa memberikan informasi kepada pencari kerja. Jadi misalnya saya (pengusaha/kantor) sedang butuh untuk job ini, dengan spesifikasi ini, dan itu diinformasikan langsung kepada calon pencari kerja. Itu salah satu strategi kita,” jelasnya.

strategi itu kata Patty, akan memudahkan para pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan dengan mudah, dan diharapkan inovasi ini dapat membantu pemkot dalam mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di kota ini.

Baca Juga: Sairdekut: Pemuda Harus Jadi Motor Penggerak Kemajuan Maluku

Berdasarkan data yang ada pada awal tahun 2022 lalu, tercatat sekitar 4.126 orang yang sedang mendaftar sebagai pencari kerja. Namun masih sedikit yang diterima atau sekitar 632 orang. Itupun tidak sebanding dengan lowongan kerja yang terbuka, yakni tercatat hanya 452 lowongan. Sedangkan untuk angkatan kerja, tercatat sebanyak 227.650 orang.

“Kalau kesempatan kerja tersedia, maka tingkat pengangguran akan semakin menurun, sehingga tugas kita bagaimana menyiapkan kesempatan kerja dan menginformasikan kepada para pencari kerja tentang peluang pekerjaan yang ada,” ucapnya.

Namun untuk pencari kerja ke luar negeri menurut Patty, minimal harus menguasai bahasa negara yang akan dituju , yang disertai dengan sertifikat pelatihan bahasa.

Angka Pengangguran Turun

Sementara untuk angka pengangguran di Kota Ambon berdasarkan statistik mulai alami penurunan, dimana dari sebelumnya sekitar 11 persen atau 25.760 orang yang tercatat belum bekerja atau menganggur per awal 2022 lalu, kini berada diposisi 8 persen secara presentase

Pemulihan ekonomi hingga kesempatan kerja bagi para pencari kerja, berdampak pula pada penurunan angka pengangguran di Kota Ambon. Meski angka ini masih lebih tinggi dibandingkan angka pengangguran secara nasional yang tercatat kurang dari 6 persen.

“Berbagai kesempatan kerja terbuka, kita membuka peluang kerja ke luar negeri dan itu salah satu yang bisa mengurangi angka pengangguran. Selain itu kita juga lakukan pengembangan SDM untuk para pekerja, sehingga mereka punya peningkatan kapasitas, dan disitu akan diberikan sertifikat kompetensi yang bisa dipakai untuk masuk dalam dunia kerja,” tuturnya.

Selain itu lanjuut Patty, pihaknya juga lakukan langkah lain yang berdampak pada penyerapan tenaga kerja, seperti penyerapan yang dilakukan oleh pihak Alfamidi, Indomaret, dan lainnya. Namun diakui memang, bahwa ketersediaan lapangan kerja saat ini, belum berimbang dengan ketersediaan lapangan kerja.

Meski demikain, pihaknya akan selalu berusaha membuat inovasi-inovasi dalam rangka menurunkan angka pengangguran di Kota Ambon.(S-25)