PIRU, Siwalimanews –  Dalam tiga hari ini Kota Piru dan sekitarnya diguyur hujan deras, aki­batnya puluhan rumah warga di Kilo Satu, Desa Piru, Ke­camatan Seram Ba­rat, Kabupaten Se­ram Bagian Barat tergenang banjir.

Puluhan rumah warga ini tergenang banjir akibat deras­nya air diselokan sa­ngat tinggi sehingga menutup ruas jalan.

Deras air ini me­ng­hantam pemukiman warga kilo satu dan merembet ke jalan raya. Akibatnya, akses jalan Trans Seram khusunya kilo satu yang menghubungkan Kota Piru-Huamual dan menuju Taniwel serta Woesala menjadi  terganggu. Bahakan aktivitas warga juga ikut terganggu.

Selain di wilayah kilo meter satu, banjir juga mengenang warga warga di Dusun Tanopol, Desa Piru dan ruas jalan depan Kantor Perpajakan, tugu oma opa, depan SMA Negeri serta wilayah lainnnya di Huamual, Kairatu, Kairatu Barat, Taniwel dan wilayah lainnya juga merasakan dampak serupa.

Banjir yang mengenangi ruas jalan trans seram dan pemukiman warga di­perkirakan setinggi lutut orang dewasa.

Baca Juga: Korban Tenggelam Longboat Bertambah, 19 Selamat

Kepala Dusun Kilo Satu, Pice Ama­nupunyo kepada Siwalima,  Selasa (22/2) mengaku, banjir yang melanda kilo satu dan mengakibatkan puluhan rumah tergenang banjir merupakan hal musiman yang setiap tahun dialami pihaknya.

“Selaku masyarakat kilo satu katong sangat khawatir kalau musim hujan, dan banjir ini sudah menjadi langganan,” ujarnya.

Menurutnya, kilo satu yang meru­pakan langganaan banjir ini tidak pernah ditangani dengan baik oleh Pemerintah Kabupaten SBB, padahal berada didalam kota kabupaten. Sebab selama banjir tidak ada pena­nganan khusus agar pulahan rumah warga tidak lagi kebanjiran.

Kata dia, apa yang selama ini di­harapkan masyarakat untuk pena­nganan banjir di kilo satu, hingga saat ini pun belum terealisasi. “Apa­bila hujan kami hanya pasrah rumah kami kebanjiran, dan ini menjadi rutinitas tahunan,” terangnya.

Sementara itu, salah satu warga, La Ode Rahman yang kesehariannya sebagai tukang ojek mengungkap­kan, banjir yang sering terjadi dan mengenangi ruas jalan Kota Piru tidak pernah ada perhatian dari Pemkab  SBB dan seakan tutup mata.

“Padahal jalan-jalan yang terge­nangi itu tiap hari dilalui oleh pem­kab, dan kemungkinan mereka se­ngaja tidak melihat apa yang dirasa­kan masyarakat SBB, khusussnya Kota Piru dan sekitarnya yang  ke­banjiran,” ujarnya.

Untuk itu, dirinya mengharapkan, Pemkab SBB khususnya Dinas PU untuk segera megambil langkah se­ce­patnya dalam penanganan banjir.

“Jangan tunggu sampai  air sudah dileher baru bergerak. Dengan kon­disi hujan saat ini mestinya sudah langlah-langkah antisipasi dari pemerintah daerah,” ujarnya sembari mengharapkan ada perhatian serius dari Pemkab SBB sehingga setiap tahun wilayah tersebut tidak menjadi langanan banjir. (S-48)