JABATAN Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Seram Bagian Timur akhirnya berganti. Sebelumnya dijabat Mirna Wati Derlen dan resmi diserahkan kepada Husein Mony sebagai Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Seram Bagian Timur.

Pelaksanaan acara pisah sambut oleh kepala dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Seram Bagian Timur Mirna Wati Derlen kepada Husein Mony diwarnai isak tangis.

Pantauan Siwalima dilokasi acara pisah sambut sejumlah Pegawai Negeri Sipil maupun pegawai honorer pada dinas tersebut meneteskan air mata mereka merindukan kenangan yang terindah pada saat bersama dengan Kepala dinas Ketahanan Pangan Mirna Wati Derlen, yang mengabdi selama kurang lebih tujuh tahun pada dinas yang dipimpin selama ini.

“Kami pada prinsipnya mutasi dan rotasi itu hal yang bisa itu adalah promosi dan penyegaran sekian waktu disini katong banyak hal yang katong lakukan pembenahan yakin, baik secara fisik kantor maupun administrasi kantor secara kinerja dalam menjawab tugas-tugas pokok dan fungsi itu saya sudah di melakukan selama ini,” ujarnya.

Dikatakan, itu bentuk atas kerjasama terhadap pegawai yang ada di dinas Ketahanan Pangan dan luar biasa para pegawai saya selama ini.

Baca Juga: Marasabessy Puji Pentahbisan GPPS GPM

“Walaupun masih ada yang punya kekurangan maupun kelebi­-han tetapi saling berkolaborasi dengan baik bersama saya. Dan pada akhirnya mereka bisa membantu beta untuk membuat sampai dengan hari ini,” Ungkap Derlean kepada Siwalima, diruang kerjanya di sela-sela kegiatan acara pisa sambut berlangsung pada sore ini. Rabu (2/8).

Kata Derlean, nanti Kadis yang baru bisa melanjutkan, dan menjaga yang sudah ada serta dapat melanjutkan pekerjaannya yang belum diselesaikan. Baik itu secara fisik, maupun secara administrasi,  bahkan laporan juga terkait dengan bidang ketahanan pangan.

Ditanyakan wartawan, dengan adanya isu nasional menghadapi Elnomi, ini berkaitan dengan ke­-siapan ketahanan pangan terhadap ancaman krisis pangan, Derlen mengatakan, Dinas Ketahanan pangan hanya melakukan kegiatan yang berhubungan langsung dengan pembinaan, dan pelantihan, maupun menghasilkan data dan membuat satu data ke­-mudian bisa mengetahui tentang kondisi daerah. Tetapi untuk tek­-nisnya terkait dengan ketersediaan pangan itu sendiri ada di dinas pertanian. “Karena disana ada pertanian tanaman pangannya dan perkebunannya dan peternakan,” ungkapnya.

Dikatakan, kalau dalam menghadapi Elnomi tentu perencanaan ke depan sudah harus merujuk kepada bagaimana mengantisipasi kondisi ini harus mempersiapkan kondisi ketersediaan pangan di daerah. Itu harus ada keberpihakan kepada porsi angggaran di dinas teknis.

“Dinas teknis dalam hal ini adalah Dinas Pertanian dan  Ketahanan Pangan juga didalamnya bisa mengintervensi sedikit. Tetapi memang yang terlihat harus itu dinas pertanian, serta dinas perikanan.Tetapi terkait dengan ini harus juga Bappeda yang merencanakan tetapi dari dinas teknis juga harus mempresentasikan kegiatan program yang dianggap penting,” terangnya. (S-27)