PIRU, Siwalimanews – Demonstrasi sekelompok massa pendukung pasangan calon pada ajang pemilihan kepala daerah Bupati dan Wakil Bupati Seram Bagian Barat (SBB) berlangsung anarkis di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Selasa (17/10) akibatnya dua orang tertembak

Pantauan Siwalima, aksi demonstrasi yang dilakukan ratusan massa ini dari kalangan masyarakat merupakan pendukung dari salah satu calon bupati yang kalah, dan mengamuk karena tidak menerima hasil perhitungan suara dan keputusan KPU yang memenangkan pasangan lain.

Ratusan massa mengamuk di depan Kantor KPU SBB dan memaksa masuk menemui pimpinan komisioner KPU SBB. Massa menilai pesta demokrasi penuh dengan kecurangan.

Aksi massa ini mendapat pengawalan ketat dari aparat Kepolisian Polres SBB dan dibantu anggota TNI.
Saat aksi berlangsung beberapa jam kemudian, mediasi pun dilakukan antara aparat kepolisian dan para demonstran, bahkan himbauan aparat agar massa menjalankan aksi secara damai.

Tapi aksi massa tampak semakin tidak terkendali, dam membuat aparat keamanan dalam hal ini pasukan Dalmas yang dikerahkan tidak mampu berbuat banyak, sehingga bantuan pengamanan lanjutan.

Baca Juga: Walikota: Tanya Dishub Soal Pengaspalan Terminal  Mardika

Saling dorong antara petugas dan massa tak terelakan, situasi kian memanas, massa terlihat melempari petugas dengan menggunakan benda keras dan air mineral serta melakukan perlawanan.

Melihat situasi yang terkendali dan anarkis, puluhan pasukan anti huru hara (PHH) dikerahkan untuk menghalau dan memecah konsentrasi massa.

Untuk membubarkan massa, pasukan huru hara melakukan penyemprotan menggunakan air dari water canon hingga mengeluarkan tembakan gas air mata. Selain gas air mata bahkan hingga suara tembakan senjata api pun terdengar. Alhasil massa pun terlihat kocar-kacir, dan dua diantaranya tersungkur terkena peluru karet dan dievakuasi ke mobil ambulans untuk dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) terdekat.

Situasi mencekam ini bukan sungguhan, melakukan adegan atau skenario dalam simulasi pelatihan sistem pengamanan kota (Sispamkota) yang diselenggarakan Polres SBB, dalam rangka menghadapi pemilu Presiden, kepala daerah dan legislatif Tahun 2024 mendatang.

Apresiasi
Penjabat Bupati SBB, Andi Chandra As’Aduddin dalam arahan singkatnya menyampaikan, sangat apresiasi dengan dilaksanakannya simulasi ini.
Simulasi tersebut bukan untuk menakuti masyarakat SBB, tetapi standar yang harus dilaksanakan setiap menjelang pemilu.
Bupati berharap, simulasi ini tidak perlu digelar pada saat nanti, harus berjalan dengan penuh santun, aman dan tidak perlu ada tindakan anarkis hingga memakan korban. “Simulasi Sispam Kota ini merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua, karena tidak ada gunanya sampai terjadi hal-hal yang anarkis tersebut, karena kita sudah diatur dengan ketentuan yang berlaku agar pemilu 2024 nanti dapat berjalan dengan aman dan damai,” ucapnya.
Kata bupati, apabila dalam situasi Pemilu tidak menginginkan maka TNI/Polri dan pemerintah daerah siap untuk mengamankan pemilu 2024.
Dalam simulasi penanganan Sispamkota ini, lanjutnya, bertujuan untuk melakukan penanganan pemilu sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, dan Sispamkota ini seharusnya masyarakat mengetahui, sehingga pada saat demonstrasi terjadi harus melakukan negosiasi apabila ada insiden atau dinamika tentu tahapan negosiasi dianggap selesai tidak perlu lagi represif.
Terus Berlatih
Sementara itu, Kapolres SBB AKBP Dennie Andreas Dharmawan mengatakan, dengan digelarnya Sispamkota ini merupakan salah satu kemampuan Polri, khususnya Polres SBB yang terus dilatih dan meningkatkan kemampuan, sehingga ke depan dalam menangani atau pengamanan pemilu 2024, maka Polres SBB sangat siap untuk mengamankan Pemilu.
“Simulasi Sispam Kota ini dimulai dari tahapan-tahapan yang telah digelarkan, artinya kita semua sudah diatur sesuai dengan SOP, bahkan dalam penanganannya pun kita sudah ditetapkan. Hal ini tidak serta-merta kita langsung menggunakan kekuatan tertinggi kita, istilahnya kita menangani kejadian itu secara proporsional dan profesional,” tegas Kapolres.
Untuk itu Dharmawan mengharapkan kepada semua pihak, sudah seharusnya semua komponen baik TNI/Polri pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan lapisan masyarakat di SBB, semua harus berkonsentrasi dalam menyatukan hati dan pikiran satu yakni pemilu yang damai dan lancar.
“Oleh sebab itu semua harus menjadi pendingin supaya pemilu 2024 mendatang berjalan baik dan bermasyarakat. Sehingga dengan peristiwa simulasi yang dilaksanakan tersebut tidak perlu terjadi saat pemilu nanti, seperti ada penembakan karena masyarakat bukan musuh kita,” tegasnya.
Kapolres mengajak masyarakat di Bumi Saka Mese Nusa ini untuk mendinginkan diri masing-masing dan jangan sampai terprovokasi.
Untuk diketahui, simulasi Sispam Kota ini berlangsung di ruas jalan utama Desa Neniari depan Kantor KPU SBB, dihadiri oleh Penjabat Bupati Andi Chandra As’aduddin, Kapolres AKBP Dennie Andreas Dharmawan, Dandim 1513 Letkol Infantri Rudolf. G. Paulus, Ketua DPRD Abd. Rasyid Lisaholit, Komisioner KPU SBB, Panwas dan undangan lainnya. (S-18)