AMBON, Siwalimanews – Bulog Divre Maluku diminta segera memasok gula pasir ke Maluku. Pas­ca stok habis, Bulog berjanji hanya dalam waktu dua minggu, paso­kan gula pasir sudah bisa memenuhi kebutuhan mas­yarakat, karena se­men­tara dalam perjalanan dengan kapal laut.

Nyatanya sudah lewat dua minggu, gula yang dijanjikan Bulog Maluku itu tidak kunjung tiba. Menyikapi hal itu, Komisi III DPRD Provinsi Maluku meminta Bulog untuk menepati janji pasok gula pasir ke Maluku, mengingat kondisi dan situasi daerah yang sementara menghadapi ancaman Covid-19.

“Bulog kami minta tepati janjinya, ini kan kondisi daerah sementara menghadapi ancaman Covid-19. Mestinya peran Bulog dalam hal ketersediaan pangan juga harus dilaksanakan, salah satunya dengan pasokan gula pasir. Kami berharap kebutuhan gula pasir di Maluku khusus Kota Ambon tidak langka,” kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Hatta Hehanussa kepada Siwalima, Minggu (29/3).

Menurut Hatta, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Bulog mau­p­un Pemerintah Daerah dalam hal ini Disperindag untuk segera memantau serta mengupayakan solusi, karena persoalan ini jika dibiarkan akan menjadi persoalan yang serius di tengah kondisi ancaman Covid-19.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengadaan Operasional Perum Bulog Divisi Regional Ma­luku, Hamdani Malawat mengaku, untuk pasokan gula 250 ton agak ter­lambat, lantaran kapal pengangkut terhalang ancaman Covid-19.

Baca Juga: Batasi Orang Keluar dan Masuk Maluku

Meskipun begitu, Malawat menja­min, pertengahan April ratusan ton gula yang dijanjikan tersebut segera masuk Ambon. Menurutnya, paso­kan gula tidak hanya 250 Ton, melainkan 300 Ton.

Saat ini, gula yang tersisa di Bulog tambah Malawat, bisa mencukupi kebutuhan masyarakat hingga gula yang dalam perjalanan itu tiba di Ambon.

“Kalau saat ini gula yang tersisa di gudang masih bisa untuk men­cu­kupi kebutuhan masyarakat, sambil kita menunggu gula yang sementara dipesan dan akan diangkut dengan kapal itu,” ungkap Malawat.

Disperindag tak Diam

Diberitakan sebelumnya Komisi III DPRD Maluku meminta Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) untuk tidak berdiam diri atas kelangkaan gula pasir di pasaran. Pengawasan stok barang kebutahan masyarakat harus dilaku­kan rutin. Jangan sudah terjadi masalah baru turun lapangan.

“Disperindag Maluku harus secara rutin mengontrol stok sembako guna mencegah terjadinya kelangkaan,” tandas Ketua Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Anos Yermias kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Minggu (8/3).

Komisi III akan segera melakukan koordinasi dengan Bulog dan Disperindag Maluku dan pihak terkait lainnya.

“Kita harus koordinasi, kita datangi, masalahnya dimana kita harus segera cari jalan keluar. Apakah memang karena pasokan dari Jawa ke sini yang belum ada, ataukah di pusat produksi gula yang masih ada kekurangan kita belum tahu. Nanti kita juga akan mengecek sekarang ke Indag,” tandas Anos. Ia mengaku, pihaknya baru mendapatkan informasi soal kelangkaan gula pasir saat mengunjungi pasar Rumahtiga. (Mg-4/Mg5)