AMBON, Siwalimanews –  Badan Penanggulangan Bencana Daerah Maluku hingga saat ini belum mendapat data pasti, terkait dengan korban akibat bencana gempa bumi dengan magnitudo 7.9 skala richter yang mengguncang Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan sekitarnya.

Kepala BPBD Maluku Ismail Usemahu kepada wartawan di Kantor Gubernur, Selasa (10/1) menjelaskan, data terkait dengan korban bencana akan terus diupdate sampai beberapa hari kedepan, artinya pihaknya belum mendapatkan data real korban dampak dari gempa tersebut.

“Saya berharap kabupaten ataupun kota yang terdampak bisa secepatnya turun ke kecamatan dan desa-desa terdampak bencana agar bisa melaporkan ke BPBD, sehingga data keseluruhan dapat diperoleh,” ujar Usemahu.

Untuk mempercepat penanganan dampak bencana alam, Usemahu menegaskan, BPBD Maluku akan menyiapkan Surat Pernyataan Telah Terjadi Bencana, SK Penetapan Status Tanggap Darurat, dan SK Penanganan Darurat Bencana, sebagai administrasi dalam penanganan kedaruratan bencana.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Baca Juga: Ini Kronologis Siswi SD yang Nyaris Jadi Korban Penculikan

Bahkan sesuai data awal terdapat Kerusakan pada Permukiman dan Sarana Prasarana Umum serta Ibadah pada beberapa kecamatan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya, dimana untuk Permukiman terdapat 4 unit rusak ringan, 103 unit rusak ringan, dan 17 rusak berat, sementara untuk Kerusakan Sarpras Umum dan Sarpras Ibadah ada 5 unit yang mengalami rusak berat.

Usemahu memastikan upaya mitigas pasca terjadinya gempa, seperti meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat yang berada di sekitar lokasi terdampak untuk lebih mengenal dan memahami potensi bencana gempa bumi, serta membuat rambu-rambu evakuasi gempa serta menentukan titik kumpul bencana terus dilakukan kepada masyarakat.

“Sosialisasi akan terus kita lakukan kepada masyarakat disamping upaya penanganan juga, tetapi untuk data pasti kita masih terus berkoordinasi,” ungkap Usemahu.(S-20)