AMBON, Siwalimanews – Direktur PT Erloom Anugerah Ja­ya, Joko Waluyo selaku rekanan Di­nas PU Maluku dalam menggarap proyek Penataan Kawasan dan Re­habilitasi Gedung Islamic Center, yang hendak di­konfirmasi Siwalima, tidak mau men­jawab panggilan tele­pon selulernya.

Sejak proyeknya jadi berita, Joko yang sedari pagi dihubungi melalui telepon selulernya, tak mau me­respon panggilan telepon. Begitu pula panggilan dan pesan yang dikirim melalui Whats App.

Siwalima juga mencoba meng­hubungi istri Joko, Novy Pattirane, yang konon adalah salah satu pengurus di PT Erloom Anugerah Jaya, namun lagi-lagi teleponnya tak dijawab.

Demikian pula dengan kon­sultan pengawas dan perencana­an, Toto Murdianto.

Toto yang dikonfirmasi kemarin siang mengaku sedang  mengikuti zoom dan meminta dihubungi kembali. “Maaf saya lagi zoom ibu. Nanti bisa hubungi balik,” kata Toto melalui pesan Whats App.

Baca Juga: Penyelidikan Kasus Tunjangan Transportasi DPRD Bursel Dihentikan

Namun berkali-kali Toto yang coba dihubungi kembali, sudah tidak mengaktifkan telepon seluler­nya.

Diberitakan sebelumnya, tahun 2020 lalu, Pemerintah Provinsi Ma­luku menganggarkan Rp 3.010. 000.000 yang diperuntukan untuk rehabilitasi ge­dung Islamic Center, di kawasan Pantai Waihaong, Ke­camatan Nusaniwe, Kota Ambon.

Seperti di­lansir di laman lpse.­malukuprov.­go.id, proyek yang ditangani Dinas Peker­jaan Umum itu lalu dinamai Penataan Kawa­san dan Rehabilitasi Gedung Islamic Center, Adapun Kode Tender proyek 14027288 dengan nilai pagu Rp.3.­010.­000.00 dan dikerja­kan dalam waktu 60 hari kalender kerja.

Rekanan yang mengerjakan proyek dengan nomor kontrak: 34/SPK/FSK/CK/X/2020 tersebut adalah PT Erloom Anugerah Jaya, yang ber­alamat di Jalan Skip, RT: 001/06 Kota Ambon.

Cair 100 Persen

Namun hingga kini di tahun 2021, tak ada satupun pekerjaan yang menyentuh Gedung Islamic Center, seperti yang tertera di nomen­kla­turnya.

Padahal, anggaran yang disiap­kan untuk proyek tersebut, sudah dicair­kan seluruhnya oleh kontrak­tor.

Pencairan pertama dilakukan Senin (26/10) sebesar Rp 584.000. 000,- yang adalah 20 persen dari nilai kontrak sebagai uang muka proyek. Selanjutnya PT Erloom Anugerah Jaya mencairkan termin kedua pada Senin (7/12), sebesar Rp 876.000.­000,-

Percairan tahap ketiga dilakukan sembilan hari setelah pencairan tahap dua, tepatnya di hari Rabu (16/12), sebesar 1.460.000.000,-

Tak Tersentuh

Penelusuran Siwalima di Islamic Center Sabtu (13/3), tak ada tanda-tanda rehabilitasi gedung dan tidak tampak ada sentuhan proyek pada gedung ini.

Tidak terlihat adanya bekas-bekas perbaikan atau perawatan pada ba­gian depan gedung terse­but.

Dua menara yang berdiri menju­lang juga nampak kusam tak terurus. Sejumlah mesin air con­ditoner yang terletak di atas pintu utama pun nam­­­pak tua dan kotor.

Dinding tembok gedung masih nampak kusam. Cat di dinding juga mulai kelihatan berubah warna aki­bat plafon yang bocor hingga air merembes ke dinding.

Tak hanya itu sejumlah toilet di lantai II gedung rusak tidak bisa dipergunakan lagi.

Interior gedung juga sudah lapuk akibat rembesan air hujan turun me­lalui plafon yang turut mempe­nga­ruhi keberadaan gedung yang kerap dipergunakan untuk acara-acara seni dan budaya tersebut.

Dihubungi terpisah, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penata­an Ruang Maluku Affandy Zarkasyi Hasanusi, membe­nar­kan kalau di tahun 2020 ada paket pe­kerjaan yang dilakukan oleh dinas­nya untuk rehabilitasi Gedung Islamic Center.

“Benar ada 1 paket pekerjaan reha­bilitasi Islamic Center tapi di tahun 2020,” jelas Hasanusi, Jumat (13/3).

Hasanusi sendiri bahkan terkesan tidak terlalu menguasai persoalan di dinas PUPR. Buktinya dia mengaku kalau proyek tersebut dikerjakan oleh PD Panca Karya.

“Panca karya yang kerja tapi dari tahun kemarin. Sudah itu, su selesai dari tahun lalu,” paparnya.

Namun ditanya di lokasi mana telah direbab, Hasanusi kemudian memin­ta Siwalima untuk bersabar sambil melenepon stafnya untuk mengkon­firmasi namun tidak kunjung di­angkat.

“Nanti saja saya kasih info besok, soalnya staf tidak angkat telepon, dan  pekerjaan itu tidak fiktif ko,” katanya singkat.“

Namun sampai dengan Sabtu dan Minggu, data yang dijanjikan Hasa­nusi tidak kunjung diberikan.

Kadis PU Maluku, Muhamat Ma­ra­­sabessy yang dikonfirmasi mela­lui telepon seluler maupun pesan Whats­App tidak merespon. (S-19)