AMBON, Siwalimanews – Dinas Pariwisata Maluku dinilai tak maksimal dalam mempromosikan potensi parawisata guna mendatangkan pendapatan asli daerah.

Hal ini disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Maluku Samson Atapary kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Kamis (9/11) merespon capaian Provinsi Maluku dalam Anugerah Pesona Indonesia Award tahun 2023, dimana dari 12 nominasi, Maluku hanya mampu mendapatkan lima penghargaan.

Padahal, dari segi ketersediaan sumber daya alam parawisata, Maluku memiliki potensi yang sangat besar, jika dikelola dengan lebih maksimal.

“Memang secara jujur 1 tahun terakhir, kalau kita evaluasi target yang ingin dicapai terutama oleh Dinas Pariwisata memang belum sesuai dengan harapan,” ungkap Atapary.

Capain belum sesuai harapan kata Atapary, terutama berkaitan dengan strategi promosi parawisata Maluku, dimana agenda-agenda tahunan berkaitan dengan mempromosikan Maluku lebih luas di manca negara maupun domistik ini juga belum tergambar dengan baik.

Baca Juga: Polisi Serahkan Sekretaris KPU Aru ke Jaksa

Kendala tersebut bukan terletak pada anggaran, sebab setiap tahun anggaran yang diberikan cukup untuk promosi parawisata Maluku.

Lagipula selama ini, promosi parawisata bukan saja dilakukan oleh pemerintah daerah sendiri, tetapi lebih banyak dilakukan oleh pihak swasta sebagai pelaku parawisata.

“Nah yang kita pertanyakan itu bagaimana tanggung jawab pemerintah untuk merketing promosi, sebab ini bukan zaman dulu, dimana harus ke luar negeri berame-rame, tetapi dengan inovasi dan kreatifitas harus ada promosi,” tandas Atapary.

Apalagi menurut Atapary, hasil evaluasi di lapangan, ternyata strategi dan intervensi program untuk kreativitas promosi parawisata belum sesuai dengan harapan.

Bahkan, metodenya masih seperti tahun-tahun sebelumnya, artinya Dinas Parawisata hanya sekedar bagi bantuan, tetapi tidak ada satu asesmen yang tepat, bahwa ekonomi kreatif ini bisa mendorong pariwisata di Maluku.

“Jadi hanya sekedar apa yang intervensi program menghabiskan anggaran dan  pertanggung jawabannya lalu selesai, tetapi output yang kita harapkan belum tercapai sampai dengan saat ini,” cetus Atapary.

Atapary berharap, Dinas Parawisata kedepannya lebih memaksimalkan promosi parawisata, sehingga dapat menambah PAD bagi Maluku.(S-20)