MASOHI, Siwalimanews – Sebanyak 40 Tenaga Kesehatan (Nakes) yang betugas di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Masohi, Maluku Tengah, meminta Edho Heataria sebagai Penanggung Jawab Pimpinan Sementara Puskesmas Masohi, merubah atau merevisi SK Satgas Covid-19 bidang kesehatan tahun 2021.

Permintaan itu disampaikan menyusul adanya ketidakberpihakan dan terkesan diskriminatif terhadap 40 nakes dari 52 nakes Puskesmas yang tidak diberikan kewenangan menjadi Satgas Covid-19.

Akibatnya, insentif Covid-19 diawal tahun hingga Desember 2020 hanya dikasih ke 11 petugas Satgas Covid-19 yang disebar pada beberapa pos di Masohi.

Padahal empat puluh lebih nakes itu setiap hari juga berhadapan dengan pasien Covid-19 dan pelaku perjalanan yang melakukan pengurusan di Puskesmas Masohi. Bahkan jumlahnya ratusan per hari terdiri dari pasien, OTG hingga pelaku perjalanan. Mereka menyadari insentif tidak bisa diterima selain 11 orang satgas yang ditugaskan Pimpinan Puskesmas.

Namun mereka juga menginginkan sikap bijak Edho Heataria untuk merevisi SK Satgas COVID-19 2021. Atau menggantikan 11 anggota satgas dengan petugas nakes lainnya.

Baca Juga: Aliansi Welihata Tagih Janji DPRD

“Sekarang kita mau baik-baik. dari awal hingga Desember 2020 itu, mereka sudah full sebagai Satgas. Sekarang kami minta di 2021 itu SK direvisi dengan meroling satgas agar yang lain juga bisa mendapatkan hak yang sama,” ujar sejumlah Nakes Puskesmas Masohi, kepada wartawan, di Masohi, Selasa (26/1).

Tuntutan itu kata mereka, sudah disampaikan dalam forum rapat Mini Lokakarya (Minlok) dan hasil rapat Minlok merupakan hasil keputusan rapat tertinggi di Puskesmas. Namun usulan

tersebut tidak diindahkan oleh Edho Heataria selaku Penanggung Jawab sementara Puskesmas Masohi.

“Usulan kita sudah sampaikan, Penanggung Jawab mengatakan akan berbicara dengan 11 anggota satgas. Apa kewenangan anggota satgas, sementara kita mayoritas dalam forum itu meminta agar dilakukan roling petugas Satgas COVID-19,” terang salah satu petugas yang enggan namanya dipublis.

Heataria beralasan meroling anggota Satgas bidang kesehatan sangat sulit karena tempat tugas anggota Satgas tersebar pada sejumlah pos di Masohi.

Namun alasan tersebut kata puluhan Nakes itu sebagai alasan yang tak berdasar dan terkesan mengada-ada. Buktinya kata mereka, di Puskesmas lainnya melakukan roling petugas Satgas.

“Penanggung Jawab bilang nanti rapat dengan satgas, padahal kita sudah rapat Minlok.

Dan dia beralasan revisi Satgas setengah mati karena mereka (anggota satgas) tersebar di beberapa Kelurahan. Padahal pimpinan Pusksemas yang mengeluarkan SK. Ini alasan dari Edho seakan kita bodoh. Padahal di Puskesmas lain dan juga di RS melakulan roling Satgas,” ungkap mereka.

Atas sikap tak peduli dari Penanggung Jawab Puskesmas, puluhan Nakes itu akan menghadap Kepala Dinas Kesehatan Maluku Tengah, untuk meminta adanya pergantian Penanggung Jawab karena tidak bisa mengambil keputusan pergantian Satgas.

“Kami sudah berbicara dari diplomatif hingga dengan kalimat-kalimat tegas namun tidak diindahkan, olehnya itu, kalau sikap kami tidak ditindaklanjuti, maka kami pastikan yang ada empat puluh nakes ini akan menghadap Kepala Dinas dan meminta Penanggung Jawab diganti,” tegas Mereka. (S-16)