AMBON, Siwalimanews – Dinas Kesehatan Kota Ambon mengaku, di awal tahun 2023 hingga bulan Februari kemarin, ditemukan 15 kasus HIV dan 1 kasus AIDS di Kota Ambon.

Belasan kasus ini ditemukan Dinkes, disaat petugas kesehatan rutin melakukan pelacakan dan pemeriksaan, sehingga diperoleh temuan jumlah kasus tersebut, bahkan ada pula kasus baru, yakni lelaki seks dengan lelaki (LSL) yang ditemukan di tahun ini.

“Data kasus HIV meningkat, dimana di tahun 2021 hanya 116 kasus, kemudian di tahun 2022 naik jadi 253 HIV dan Aids 18 kasus sehingga totalnya 271 kasus AIDS dan HIV di tahun 2022. Untuk tahun 2023 sampai bulan Februari sudah 15 kasus HIV dan 1 AIDS. Kalau dulu kasus terbanyak ada pada PSK, sekarang justru pada LSL, yang dipengaruhi gaya hidup mereka,” beber Kadis Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy kepada wartawan di Ambon, Jumat (3/3).

Untuk usia produktif penderita HIV maupun AIDS kata Pelupessy, rata-rata dibawah 45 tahun yang lebih dominan. Untuk itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi bagi masyarakat dan pemangku kepentingan terkait, untuk bersama-sama mencegah penularan HIV/AIDS.

Pasalnya perilaku seks menyimpang atau berganti-ganti pasangan dan juga terajdi pada LSL seperti itulah, yang menjadi salah satu penyebab penularan HIV/AIDS.

Baca Juga: DPRD Kabupaten Sukamara Sambangi Pemkot Ambon

“Homo seksualitas umumnya dianggap sebagai hal yang tabu, bahkan seksualitas dalam bentuk apapun, memang jarang dibicarakan secara terbuka, hal inilah yang membuat hanya sebagian kecil warga masyarakat yang tahu dan memahami perilaku-perilaku komunitas  tersebut,” tuturnya.

Di Kota Ambon menurut Pelupessy, menjadi temuan yang baru terungkap diawal tahun 2023 ini, bahwa akibat dari perilaku sex sesama jenis atau homoseksual, menjadi pemicu tingginya angka HIV di Kota Ambon, dan gaya hidup seks sesama jenis inilah yang memang paling beresiko.

“Untuk itu langkah yang diambil Dinkes kota adalah terus terus berupaya melakukan pencegahan dengan cara memberikan sosialisasi kepada masyarakat termasuk para pemangku kepentingan untuk bersama-sama mencegah penularan HIV/AIDS di kota ini,” tandas Pelupessy. (S-25)