AMBON, Siwalimanews – Setelah sempat di­rawat 10 jam di Rumah Sakit  Bhayangkara, pasien asal Kota Ambon, EAL meninggal dunia.

EAL dibawah keluar­ganya untuk mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Bhayang­kara pada Selasa dini hari pukul 03.00 WIT, namun pukul 13.00 WIT dinyatakan meninggal dunia.

“Jadi almarhumah sempat menjalani perawatan selama 10 jam, namun semua upaya sudah dilakukan tim medis. Pasien dinyatakan meninggal dunia,” jelas Ketua Harian Satgas Covid-19 Maluku, Kasrul Selang dalam rilis yang diterima Siwalima, Selasa (2/2).

Setelah almarhumah dinyatakan meninggal, tim medis melakukan komunikasi dengan pihak keluarga terkait pemulasaran jenazah.

“Sebelum dilakukan pemulasaran, almarhumah dishallat jenazah oleh pihak keluarga. Dan kemudian dibawa ke tempat pemakaman di TPU Hunuth sekitar pukul 18.53 WIT,” ujar Kasrul.

Baca Juga: Paroki Katedral Minta Doakan Kesembuhan Uskup

Pemerintah Provinsi Maluku dan Satuan Tugas Covid-19 turut berbelasungkawa atas meninggalnya ibu EAL.

“Semoga almarhumah mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan selalu diberikan ketabah,” ucapnya.

Dengan bertambahnya satu orang pasien meninggal dunia, maka jumlah terpapar covid di Maluku sampai saat ini sebanyak 97 orang.

“Kota Ambon paling terbanyak pasien meninggal terpapar covid 54 orang, sedangkan sisanya dari kabupaten kota yang lain,” tandasnya.

Satu Meninggal

Untuk diketahui, sebelumnya seorang kakek berinisial PY (64) meninggal dunia, Kamis (28/1) di RSUD Haulussy Ambon. Ketua Harian Satgas Kota Ambon Kasrul Selang yang dikonfirmasi di Kantor Gubernur menjelaskan, almarhum berjenis kelamin laki-laki tercatat masuk RSUD Haulussy pada Kamis (28/1) dini hari, atau pukul 02.15 WIT dengan comorbid atau penyakit bawaan yang menjurus ke Covid-19.

“Benar tadi pagi pasien berinisial PY meninggal di RSUD Haulussy. Pasien ini masuk itu Kamis (28/1) dini hari pukul 02.15 WIT, namun hanya beberapa jam saja dapat pelayanan atau sekitar pukul 06.31 WIT, yang bersangkutan meninggal dunia,” ungkap Kasrul.

Sekda Provinsi Maluku ini mengaku, setelah meninggal tim medis yang menangani pasien kemudian berkoordinasi dengan keluarga untuk melakukan proses pemulasaran jenazah sesuai protap Covid-19.

Pemulasaran jenazah dilakukan di RSUD dan pada pukul 12.30 WIT Jenazah dibawah menuju TPU Hunuth. Sebelum meninggalkan RSUD dr M Haulussy pada pukul 12.30 WIT, didahului dengan doa oleh keluarga yang dipimpin Pendeta dari Jemaat GPM Nania. (S-39)