AMBON, Siwalimanews – Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Maluku Jantje Wenno angkat bicara terkait dengan gejolak yang kembali terjadi menjelang kepulangan warga Kariu ke negeri asal mereka.

Menurutnya, sampai dengan saat ini masih terjadi riak-riak dari warga Pelauw yang menolak kepulangan warga Kariu dan itu merupakan hal yang lumrah pasca bentrok yang terjadi, sebab kedua belah pihak masih belum nyaman untuk hidup berdampingan seperti semula.

“Bahwa ada penolakan itu hal yang lumrah, namanya semua belum nyaman, tetapi kan kepolisian telah melakukan upaya persuasif dengan kekuatan personel yang sudah cukup banyak, sehingga dapat dikendalikan oleh aparat kepolisian dan pemda setempat,” ujar Wenno.

Kendati begitu, menurut Wenno masyarakat hingga kini masih terus mempertanyakan sikap Gubernur Maluku Murad Ismail yang hingga saat ini belum mengeluarkan pernyataan apapun.

Rakyat kata Wenno, sangat mengharapakan gubernur memberikan pernyataan, termasuk langsung turun untuk mendamaikan kedua belah pihak, sebab gubernur merupakan bapak masyarakat Maluku.

Baca Juga: DPRD Gelar Uji Publik Ranperda Pengelolaan Sampah

“Gubernur harus datang meredam masyarakat dengan jalan berdialog dan membangun komunikasi agar apa yang dikehendaki masyarakat agar proses perdamaian bisa dirajut,” tegas Wenno.

Wenno menghimbau, masyarakat Pelauw untuk dapat menahan diri dan dapat membangun sebuah perdamaian agar bisa hidup berdampingan secara damai kembali.

Gubernur Bungkam

Sementara itu Gubernur Maluku Murad Ismail belum mau memberikan keterangan apapun terkait dengan gejolak yang kembali terjadi di Negeri Kariu pasca upaya pemerintah untuk mengembalikan mereka ke negeri asal.

“Saya enggak,” ujar Gubernur kepada wartawan saat dicegat usai Paripurna di DPRD Maluku dalam rangka pengucapan sumpah/janji Ketua DPRD Provinsi Maluku sisa masa jabatan tahun 2019-2024.

Terpisah Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Sadli Ie mengaku, belum mendapat informasi terkait dengan gejolak yang terjadi di Negeri Kariu, tetapi akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait.

“Saya belum dapat informasi nanti saya cek baru saya laporkan ke pak gubernur,” ujar Sadli.(S-20)