Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi dalam tiga hari kedepan beberapa wailayah di Indonesia tak terkecuali Maluku berpotensi hujan lebat disertai angin kencang, kilat atau petir.

Intrusi udara kering dari Belahan Bumi Utara (BBU) melintasi wilayah samudera Pasifik Utara Papua, menyebabkan daerah di depan muka intrusi menjadi lebih lembab. Kondisi ini mengakibatkan  intensitas hujan diprediksi masih tinggi.

Masyarakat dihimbau  waspada terhadap dampak yang bakal terjadi. Longsor dan banjir menjadi langganan dimusim penghujan. Dibutuhkan peranan masyarakat untuk menjaga diri khusus yang tinggal di lereng-lereng, bukit dan gunung termasuk di bantaran sungai.

Bukan itu saja, masyarakat juga diingatkan tidak membuang sampah sembarangan seperti di selokan dan lainnya. Hal ini untuk menghindari banjir dan tetap menjaga kebersihan lingkungan.

Manusia memang tidak  bisa memastikan akan terjadi bencana. Namun alam kerap berkompromi dengan memberikan tanda-tandanya. Olehnya itu dibutuhkan kejelian jika intensitas hujan meninggi harus diwaspadai.

Baca Juga: Polisi Jangan Coba-coba Main di Pilkada

Cuaca ektrim ini diperkirakan BMKG berlangsung selama tiga hari 16-18 Juli 2020. Wilayah di Maluku yang akan mengalami hu­jan sedang hingga lebat diper­kirakan akan terjadi di Kota Am­bon, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat, serta Kabupaten Buru Selatan.

Analisa anomali suhu muka laut perairan Maluku oleh BMKG menunjukan keadaan yang cukup hangat khususnya pada wilayah laut Seram  yang mengindikasikan tambahan suplai uap air wilayah Maluku cukup signifikan khususnya pada pulau Seram dan sekitarnya.

Sedangkan untuk wilayah laut Banda, perairan Kepulauan Kei berada pada kisaran normal, sehingga tambahan massa udara pada wilayah pulau Ambon Seram dan Buru tidak begitu signifikan.

Hal ini menyebabkan labilitas udara pada wilayah Maluku tinggi dan didukung oleh konduktivitas lokal yang kuat sehingga pertumbuhan awan hujan secara lokal cukup aktif.

Dengan kondisi ini, masyarakat Maluku harus ekstra waspada. Potensi banjir dan longsor masih mengancam. Semua pihak harus benar-benar siaga untuk meminimalisir dampak dari bencana yang mungkin saja akan terjadi.

BPBD, Dinas PUPR dan Dinsos agar benar-benar siaga untuk merespons kejadian-kejadian yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Khusus BPBD sering-sering menyampaikan imbauan  kondisi cuaca ke masyarakat untuk lebih memastikan keamanan lingkungan di sekitar.

Diharapkan juga RT dan RW serta tokoh-tokoh masyarakat bahu membahu dan saling membantu guna menghindari musibah banjir dan longsor. Intinya, semua pihak harus benar-benar siaga untuk meminimalisir dampak dari bencana yang mungkin saja akan terjadi.

Kita berharap, masyarakat Maluku di 11 kabupaten dan kota ini lebih mawas diri dan mengambil langkah-langkah antisipatif dalam menghadapi musim penghujan ini. Menahan diri untuk beraktivitas di daerah-daerah yang rawan serta cepat menghindar jika terjadi potensi bencana akibat hujan mengguyur. (**)