AMBON, Siwalimanews – Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam lembaga swadaya masyarakat Indonesian Monitoring Development  (LSM IMD) mewakili masyarakat Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Rabu (26/8), menyambangi DPRD Maluku untuk mengadu persoalan pembangunan jaringan listrik di SBT yang tak kunjung tuntas.

Pantauan Siwalima, sekitar empat orang perwakilan LSM IMD itu datang ke Baileo Rakyat Karang Panjang Ambon dan melakukan orasi.

Dalam orasinya, Salim Rumkefing selaku Ketua LSM IMD meminta agar DPRD dapat memanggil PLN Wilayah Maluku Maluku Utara untuk memintakan penjelasan terkait persoalan yang terjadi.

Menurutnya, salah satu desa yang mendapatkan dampak langsung atas kondisi ini adalah Desa Effa Kecamatan Wakate Kabupaten SBT, yang mana pembangunan listrik mulai dikerjakan pada tahun 2018, namun sampai saat ini proyek pembangunan fisik belum tuntas.

Dalam kesempatan itu, mereka menyampaikan sejumlah tuntutan kepada DPRD Maluku, diantaranya, pertama, mendesak pimpinan PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara memanggil dan mengevaluasi pihak-pihak terkait. Kedua, mendesak  pimpinan PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara secepatnya menyelesaikan proyek pembangunan PLN di Desa Effa Kecamatan Wakate.

Baca Juga: 46 ASN Pemkot Terpapar Corona

Ketiga, mendesak  pimpinan PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara untuk menyampaikan kepada pihak kontraktor  guna membayar upaya kerja  serta material batu dan pasir. keempat mendesak  pimpinan PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara meninjau lokasi pembangun dimaksud.

“Kami mengancam jika dalam jangka waktu satu kali dua puluh empat jam tuntutan mereka tidak ditindaklanjuti maka LSM IMD akan melakukan konsolidasi secara nasional untuk mengawal tuntas proyek pembangunan PLN dimaksud,” tandasnya.

Saat melakukan orasi kurang lebih 10 menit di halaman depan Kantor DPRD Maluku, mereka diterima oleh Ketua Komisi II DPRD Maluku Saodah Tethool didampingi Azis Hentihu selaku anggota komisi.

Menanggapi aksi itu, Tethool menjelaskan, penyampaian aspi-rasi dari masyarakat Kabupaten Seram Bagian Timur terkait dengan pekerjaan jaringan PLN yang  telah terpasang tetapi belum menyala sampai saat ini karena belum ada mesin penggerak.

Menurutnya, persoalan yang disampaikan LSM IMD bukan saja  terjadi di Kabupaten SBT  melainkan terjadi hampir di seluruh wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Maluku.

“Kami akan memanggil mengundang opihak PLNlagi untuk membahasnya dihari Senin mendatang dan ada titik terang bagi masyarakat, sehingga jangan sampai menimbulkan pertanyaan infrastruktur yang sudah terbangun tetapi listrik sampai saat ini belum bisa menyala dan dinikmati oleh masyarakat.

“Kami akan mengundang pihak PLN lagi untuk membahasnya di hari Senin mendatang,” tandasnya.(Cr-2)