AMBON, Siwalimanews – Memasuki musim penghujan warga  Kota Ambon diminta untuk waspadai bencana alam berupa banjir dan tanah longsor yang sewaktu-waktu dapat terjadi dan mengancam keselamatan jiwa. Salah satu lokasi yang warganya kerap menjadi langganan banjir yakni di Desa Waiheru, Kecamatan Baguala.

Penjabat Walikota Ambon Boedwin Wattimena mengaku, banjir yang terjadi saat musim penghujan di kawasan tersebut, diakibatkan karena pendangkalan Sungai Air Salak efek dari kegiatan penambangan galian C yang ada di bagian hulu sungai.

“Persoalan banjir yang terjadi sepanjang tahun diakibatkan pendangkalan sungai efek dari kegiatan penambangan galian C yang berlokasi dibagian hulu,” ungkap walikota disela-sela peninjauan lokasi banjir di Desa Waiheru, Senin (15/5).

Sebagai langkah penanganannya kata walikota, Pemerintah Kota Ambon  telah menurunkan alat berat guna menormalisasi sungai serta meminta peran stakeholder terkait, terutama pemerintah desa dan pemilik usaha tambang galian.

“Harus ditindaklanjuti dengan perjanjian dengan pemilik usaha, supaya paling kurang setiap tiga bulan sekali lakukan normalisasi sungai, sebab ini akibat endapan residu dari usaha yang mereka jalankan,” tandas walikota.

Baca Juga: Jumlah Titik Longsor di Ambon Bertambah

Kepada warga di Desa Waiheru khususnya Air Salak Walikota berharap, agar mendukung upaya pembersihan aliran sungai yang dilakukan pemkot yang dibantu oleh personel TNI.

“Kita harap partisipasi masyarakat untuk pembersihan, nanti dikordinasikan dengan kades Waiheru dan Kades Nania,” ucap walikota.(Mg-1)