AMBON, Siwalimanews – Walikota Ambon Richard Louhenapessy secara resmi menutup Forum Silahturahmi Lembaga Dakwah Nasional XX yang berlangsung di Baileo Oikumene, Sabtu (30/10) malam.

Dalam sambutannya Walikota mengaku, Lembaga Dakwah Kampus memiliki peranan yang penting dalam rangka pembinaan untuk melahirkan generasi, yang mampu menggalang harmoni antara ketaatan dan kecerdasan, spiritual dan tindak intelektual, kemakmuran materi dan kekayaan rohani serta aspek surgawi.

“Lembaga Dakwah Kampus juga bisa mengajarkan para mahasiswa untuk memiliki visi, gigih, disiplin, memiliki sikap kritis dan analitis, memiliki pengetahuan kepemimpinan dan bisa menjadi contoh, serta peka terhadap persoalan sosial kemasyarakatan, maupun memiliki kepercayaan yang kuat dihadapan orang-orang yang ada disekitarnya,” ucap Walikota.

Menurutnya, dengan hal seperti ini, maka seorang mahasiswa tentunya dapat berperan sebagai agent of change.

Walikota percaya, hasil dari silaturahmi ini dapat meluaskan pikiran, memperkaya sudut pandang, sehingga ia yakin, persoalan yang dihadapi mahasiswa di setiap kampus menjadi penegasan, bahwa urgensi dakwah kampus semakin urgen dan dibutuhkan.

Baca Juga: Polres Aru Pastikan Status Kasus Dana Covid-19 akan Naik Penyidikan

Walikota juga memberikan apresiasi kepada Lembaga Dakwah Kampus Al Ikhwan Unpatti yang sukses menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus Nasional (FLDKN) XX tahun 2021.

Pada kesmepatan itu, walikota juga mempromosikan Kota Ambon sebagai city of music, city of peace dan city of fish.

Sementara itu, Wakil Rektor I Unpatti Fredy Leiwakabessy mengaku, nilai-nilai kebersamaan yang dialami selama kegiatan FSLDKN akan sangat bermakna bagi para peserta dan dapat diceritakan disetiap kampus.

“Kami percaya nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan  yang sudah di alami bersama selama beberapa hari ini tentunya akan menjadi sangat bermakna untuk diceritakan di kampus masing-masing peserta,” ucap Leiwakabessy.

Dikatakan, kebijakan pemerintah yang mencetuskan program merdeka belajar atau kampus merdeka dapat memberi kesempatan kepada para mahasiswa untuk bisa bertukar informasi  ,bersilahturahmi dan tentunya berbagi keragaman Indonesia.

Pasalnya, dengan budaya yang beragam ini, maka telah dirasakan kehidupan orang basudara di Kampus Orang Basudara Universitas Pattimura di Kota Ambon.

“Semoga kegiatan FSLDKN ini, semakin menumbuhkan nilai- nilai kebersamaan,” harapnya.

Mengakhiri sambutannya, Leiwakabessy menyampaikan pantun yang berbunyi Jalan- jalan ke Kota Ambon, jangan lupa makan rujak Natsepa, jika sudah pulang ke kampus masing-masing, jangan lupa Forum Silahturahmi Lembaga Dakwah Kampus Nasional (FSLDKN). (S-51)