AMBON, Siwalimanews – Walikota Ambon, Richard Louhe­napessy berharap tahun 2022 ini seluruh Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Ambon harus mela­ku­kan pembelajaran tatap muka (PTM).

“Saya berharap di minggu-minggu berikut sudah ber­tam­bah lagi SMP yang laksanakan P­TM mengikuti jejak 12 sekolah khusus­nya SMP yang su­dah lebih dulu PT­M,” ungkap Louhe­napessy kepada wartawan di sela-sela pemantauan kesiapan lokasi vaksinasi di Tribun Lapangan Merdeka Kamis (13/1).

Syarat PTM terbatas tidak terlalu sulit diterapkan. Asalkan semua warga sekolah sudah vaksinasi baik guru atau siswa, serta protokol kese­hatan bisa diterapkan dengan maksimal.

Selanjutnya, tinggal sekolah mengajukan surat permohonan untuk pelaksanaan PTM, kemudian nanti tim dari dinas bersama dengan satgas turun melihatnya dan menerbitkan rekomendasi jika sudah penuhi syarat dan ketentuan.

Dikatakan, target Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon untuk seluruh sekolah laksanakan PTM tahun ini mulai dari tingkat SMP sederajat, setelah itu kemudian vaksinasi anak usia 6-11 tahun, didorong PTM terbatas untuk SD.

“Akhir bulan untuk SMP kita dorong untuk semua bisa jalan PTM. Kalau sudah jalan, tidak ada problem, maka kita bisa mulai dengan SD,” katanya.

Setelah vaksin anak usia 6-11 tahun, maka nanti Pemkot Ambon akan dorong sekolah Madrasah lewat Kementerian Agama untuk juga lakukan vaksinasi. Diketahui, ke-12 sekolah yang sudah jalani PTM ialah SMP Negeri 2, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 6 dan SMPN 7. Selanjutnya SMP Negeri 8, SMP 9, SMP 13, SMP 18, SMP Kalam Kudus, SMP Kristen, dan SMP Katolik Santo Andreas.

Dijelaskan, ke 12 sekolah menjadi uji coba PTM terbatas karena memenuhi persyaratan sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri, juga berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri tentang PPKM.

“Pelaksanaannya dengan meka­nisme 50 persen jumlah siswa dan maksimal 6 jam pelajaran. Ini tentu harus dimonitoring dan evaluasi sehingga kekurangan bisa dibenahi,” pungkasnya. (S-52)