AMBON, Siwalimanews – Persoalan sampah di Kota Ambon, hingga saat ini tak kunjung selesai, sebab setiap harinya, sampah menggunung dilokasi tertentu di Kota Ambon.

Salah satu satunya seperti di Tanjakan 2000 yang sudah beberapa kali Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan Kota Ambon telah membersihkannya, namun tetap saja kembali menumpuk.

Hal itu karena, tidak hanya sampah rumah tangga, tetapi juga diduga sampah industri, maupun sisa-sisa bahan bangunan yang dibuang pada lokasi tersebut.

Alhasil, meski sudah diangkut, sampah tidak akan habis, justru lebih menumpuk. Padahal, hampir semua lokasi sampah yang menjadi persoalan saat ini, bukanlah lokasi TPS.

Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena usai program Wajar, di Balai Kota, Jumat (14/10) menuturkan, sampah pada lokasi tanjakan 2000, bukan baru, namun sudah terlihat beberapa lama.

Baca Juga: Fraksi Gerindra: Ada Anggaran Siluman di APBD Perubahan 2022

Memang diakui, bahwa minimnya armada sampah, menjadi kendala utama pemerintah kota untuk penanganan sampah. Selain itu, akses pada lokasi yang sempit juga menjadi hambatan.

“Jalan disitu sempit, kalau eksavator kita turunkan, maka  tidak ada aktivitas masyarkat maupun kendaraan yang melintas, karena itu saya bilang, Dinas LHP pakai mini loder. Manual  tidak bisa, karena volume sampah terlalu banyak. Jadi jangan pikir kita tidak bekerja. Persoalannya, hari ini diangkat  1 ret atau 2 mobil setiap hari, yang datang buang justru 4 mobil, kapan habisnya,” ucap walikota.

Namun jika sampah masih menumpuk kata walikota, maka dirinya akan melaksanakan apel pagi pada Senin (17/10) nanti di okasi tersebut.

“Kalau sampah tidak bersih sampai dengan hari Senin, kita akan apel disana,” ancam walikota.

Walikota juga minta kesadaran masyarakat, agar tidak membuang sampah sembarangan, namun buanglah pada tempat yang seharusnya. Karena akibat dari ulah masyarakat, pemerintah dianggap tidak bekerja. Padahal, hal itu dilakukan setiap hari.

“Mobil sampah sudah angkat, sampahnya kosong dari TPS, belum malam lagi sudah buang. Jadi kelihatannya kita tidak bekerja, padahal kita sudah selesaikan. Berapa kali kita harus bilang berkali-kali, kita ingatkan, kita sudah tempel disebagian besar TPS itu waktu buang sampah, tapi kalau masyarakat tidak sadar, ya sudahlah. Pada waktunya saya akan sampaikan ke publik bahwa kita sudah melakukan tugas kita,” tandas walikota.

Walikota mengaku, sampah rumah tangga, atau sampah milik warga, mestinya diletakan didepan rumah, dan nantinya akan diangkut oleh petugas. Hal itu agar, tidak terjadi penumpukan disatu titik tertentu.

“Kalau seperti yang semula, itu saya yakin tidak ada penumpukan, tapi karena ada beberapa lokasi yang  membuang sampahnya disana, makanya terjadi penumpukan, karena dibuang dalam jumlah banyak,” ucap walikota. (S-25)