Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara memiliki fungsi sebagai bahasa pemersatu dan alat komunikasi antarbudaya dan antardaerah, bahasa pengantar di sekolah, bahasa komunikasi tingkat nasional, bahasa media, serta sebagai alat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam menjalani kedudukan tersebut, bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam membantu proses kemajuan bangsa Indonesia.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa mengembangkan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) untuk meningkatkan kedudukan dan peran bahasa Indonesia.  Sebagai instrumen untuk mengukur tingkat kemahiran berbahasa Indonesia, layanan pengujian UKBI terus diperbaharui dan dikembangkan oleh Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra serta balai dan kantor bahasa di 30 provinsi di Indonesia. Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) terus dikembangkan mengikuti perkembangan penerapan bahasa Indonesia yang makin kuat sebagai bahasa resmi negara dan makin meluas sebagai bahasa yang diharapkan dapat menjadi bahasa internasional.  Penggunaan dan pemanfaatan UKBI telah diatur di dalam Permendikbud Nomor 70 Tahun 2016 serta diperkuat dengan kebijakan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta telah disetujui DPR. Dalam peraturan tersebut, UKBI dijadikan sebagai salah satu instrumen dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Berkaitan dengan itu, bagian utama yang diampu Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa adalah pengembangan instrumen dan pemutakhiran sistem layanan pengujian UKBI.

Dalam pengembangan instrumen UKBI diperlukan rangkaian kegiatan pengembangan, yaitu inventarisasi soal, penyusunan soal, sidang pembakuan soal, uji coba, sidang validasi, dan pengembangan pemutakhiran. Pengembangan instrumen tersebut seiring dengan perkembangan dalam hal layanan yang dimulai dari layanan pengujian berbasis kertas hingga pada tahun ini dirancang pengembangan UKBI Adaptif (multistage adaptive testing).  Dalam pengembangan instrumen UKBI diperlukan uji coba soal yang telah disusun oleh penyusun soal terpilih sehingga dapat dimasukkan ke dalam bank soal UKBI Adaptif Merdeka. Soal yang telah diujicobakan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan IRT (item response theory).

Pelaksanaan uji coba soal UKBI bertujuan untuk melakukan validasi terhadap soal-soal UKBI yang telah disusun dan dibakukan dalam sidang pembakuan UKBI tahun 2023. Uji coba dilakukan berdasarkan berbagai karakteristik peserta uji dengan mempertimbangkan kewilayahan dan perbedaan wilayah serta dengan melakukan uji coba soal secara serempak melalui aplikasi UKBI dinamis.

Soal yang akan diujicobakan adalah soal seksi mendengarkan, seksi merespons kaidah, seksi membaca, seksi menulis, dan seksi berbicara. Pada seksi mendengarkan, peserta akan menjawab 40 butir soal dalam waktu 30 menit. Pada seksi ini akan dimunculkan empat dialog dan empat monolog yang diikuti lima butir soal. Seksi merespons kaidah sebanyak 25 soal yang terdiri atas dua kata yang bergaris bawah. Soal harus dijawab dengan mengganti kata yang salah dari kedua bagian bergaris bawah tersebut. Pada seksi membaca, peserta akan menjawab 40 butir soal wacana tulis. Tiap-tiap seksi menulis dan seksi berbicara terdiri atas empat butir soal.

Baca Juga: Membangun Ekosistem Perdagangan Karbon untuk Selamatkan Bumi

Berbeda dengan tahun sebelumnya, uji coba soal UKBI tahun 2023 akan dilaksanakan pada dua tahap, yakni pada 25-26 Juli 2023 dan 2-3 Agustus 2023. Kantor Bahasa Provinsi Maluku memilih untuk melaksanakan uji coba soal UKBI pada tanggal 2-3 Agustus 2023 yang bertempat di Laboratorium Bahasa FKIP, Universitas Pattimura dengan mengundang 20 peserta dari berbagai profesi, seperti siswa SMP dan SMA, guru, dosen, pekerja swasta, penyiar, penulis berita, dan penerjemah. Keterlibatan masyarakat dalam uji coba UKBI ini bertujuan untuk mendapatkan masukan yang beragam dari berbagai kalangan tentang UKBI Adaptif Merdeka dan untuk mengetahui tingkat kesesuaian soal bagi peserta yang hendak mengikuti UKBI.

Pelaksanaan uji coba soal UKBI tahun 2023 ini diharapkan memberikan data kualitas soal serta pemetaannya. Hasil uji coba ini akan dianalisis dalam sidang validasi soal UKBI, kemudian soal-soal akan ditambahkan ke dalam bank soal dan diujikan dalam UKBI Adaptif Merdeka. Keikutsertaan balai dan kantor bahasa di 30 provinsi di Indonesia dalam pelaksanaan uji coba soal UKBI ini menjadi salah satu bentuk dukungan dalam pengembangan UKBI sebagai satu-satunya alat ukur kemampuan berbahasa Indonesia.Oleh: Herlina Inge Tomasoa, S.S. Staf Teknis Kantor Bahasa Provinsi Maluku