Ambon, Siwalima – Terdapat tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP), tidak dapat mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) yang direncanakan akan dilaksanakan pada awal tahun 2022 mendatang.

Dari 12 SMP di Kota Ambon yang dipersiapkan untuk menjadi pilot projek pelaksanaan PTM. Namun, lantaran fasilitas tak memadai maka tiga diantaranya tidak dapat melaksanakan. Sehingga total sementara yang akan melaksankan simulasi PTM, sebanyak sembilan SMP.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Edy Tasso mengungkap­kan, alasan kenapa sekolah ini tak dapat ikuti simu­lasi lantaran wastafel mencuci tangan belum disiapkan, dan tidak ada masa­lah lain lagi. “Hanya itu saja,” tandas Tasso kepada wartawan di Ambon, Rabu (15/12).

Tasso membeberkan, tiga Sekolah itu memang sudah memiliki wastafel, tapi masih kurang. Makanya harus ditambah. Ini sesuai persyaratan agar bisa menerapkan metode PTM di gedung Sekolah.

Ketika ditanyakan terkait dengan identitas ketiga sekolah tersebut. Tasso enggan membeberkannya. Dikarenakan hal ini merupakan rahasia antara dinas dan tiga lembaga tersebut.

“Kita belum bisa sebutkan nama 3 Sekolah itu. Karena kita harus jaga semangat mereka (Sekolah) untuk Pembelajaran Tatap Muka,” tukasnya.

Lanjutnya, tiga sekolah dimak­sud harus penuhi persyaratan PTM sebelum tanggal 17 Desember 2021. “17 Desember kroscek. Kalau persyaratannya mereka terpenuhi, maka bisa ikut PTM,” jelasnya.

Ditanya apakah PTM akan dilakukan awal Januari 2022 mendatang, tambah Edy, semua tergantung keputusan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy. “Tapi kita siapakan regulasi dari sekarang,” pungkasnya. (S-52)