AMBON, Siwalimanews – Pembatasan ketersediaan BBM jenis premium oleh PT Pertanima menuai protes dari sopir angkutan kota disisi lain Pemerintah Kota Ambon tidak bisa memberikan solusi sehingga pasra harga angkot dinaikan.

Walikota Ambon, Richard Louhenapessy berjanji, per 7 September mendatang, harga angkot akan dinaikan yang mana ini bukan solusi yang diminta masyarakat.

“Pasti (kenaikan harga angkot) tidak akan memberatkan warga,” tandas Louhebapessy kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Senin (30/8).

Dirinya mengungkapkan, kenaikan harga angkot karena, bulan September BBM berjenis Premium akan diberhentikan penggunaannya.

“Septermber itu tidak disuplai lagi oleh Pertamina. Lalu kalau kita minta premium dapat dari mana? Itu masalahnya,” ujarnya.

Baca Juga: 3 September, UKIM Tetapkan Bakal Calon Rektor

Oleh sebab itu, angkutan umum diharuskan untuk pindah ke pertalite khusus dengan jumlah harga yang tentunya berbeda dengan premium. “Premium di­-gantikan dengan pertalite, dengan jumlah kenaikan diperkirakan 1.600 rupiah,” katanya.

Untuk tarif angkutan umum, lanjutnya akan disesuaikan dengan estimasi waktu perjalanan dan jarak, serta kebutuhan pertalite per hari sehingga akan didapati tarif yang baru.

“Pertalite itu kebaikannya 1.600 rupiah, nah itu akan dihitung betul dengan jarak lalu kita akan tetapkan dia punya harga angkot. Dalam waktu dekat ini kita akan umumkan. Besok itu, kita akan ra­-pat dengan pemilik-pemilik kenda­-raan dan ketua jalur,” jelasnya.

Tambahnya apabila hanya naik sekitar 200-400 rupiah, tentu itu tidak akan membebankan masyarakat. Namun, apabila ada sopir angkot dengan semena-mena menaikkan harga maka itu akan ditindak langsung oleh pihaknya.

“Tinggal masyarakat lapor, lalu ditinjau ajah dia punya izin trayek,” tandasnya. (S-52)