BULA, Siwalimanews – Kementerian Kesehatan memberikan penilaian terbaik bagi RSUD Bula dengan akreditasi paling tertinggi yakni Paripurna.

Namun predikat ini justrus dipertanyakan DPRD Seram Bagian Timur atas kinerja manajemen rumah sakit plat merah tersebut. Bayangkan saja, ada dokter namun  tidak dapat melakukan operasi.

“Saya sudah berkali-kali mengkritik kerja Direktur RSUD Bula Linggar Sekaringtyas tapi tidak ada perubahan,” kesal anggota DPRD SBT Rudi Rumodar, kepada Siwalima tadi malam.

Dirinya merasa bahwa kepemimpinan direktur sudah tidak bisa dipertahankan lagi untuk membenahi manajemen rumah sakit tersebut.

Hal ini sangat mendasar karena dari laporan yang ia terima, banyak pasien ditolak karena dokter tidak bisa lakukan operasi dan harus dirujuk .

Baca Juga: Kepala Dinas Pemdes SBT diwarning DPRD

“Banyak pasien harus dirujuk ke RSUD Masohi dan Ambon karena dokter tidak bisa operasi,” kesalnya.

Ia mencontohkan salah satu staf DPRD yang istrinya tidak bisa dioperasi dan harus dirujuk ke RSUD Masohi padahal ada dokter disana.

Untuk itu ia meminta kepada bupati segera menganti direktur RSUD Bula. “Saya direktur harus diganti dan saya kira dokter-dokter kita yang cukup bagus dan cukup memenuhi syarat, datang ke SBT untuk melayani masya­rakat kita. Saya kira anak daerah yang pimpin RSUD paling luar biasa baju ini,” tegasnya.(S-27)