AMBON, Siwalimanews – Sekretaris Kota Ambon, Agus Ririmasse berjanji, tahun 2023 mendatang pihaknya akan melakukan perombakan terhadap kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Ambon.

Ririmasse mengungkapkan, keadaan ruang tunggu tempat masyarakat menanti finish-nya pengurangan administrasi kependudukan (Adminduk) sangat tidak nyaman. Oleh seba itu dirinya melakukan peninjauan dengan memboyong Kepala Dinas PUPR, Melianus Latuihamallo, dan Kepala Bappeda-Litbang untuk merencanakan perombakan.

“Sebab kondisi tempat tunggu warga diluar ruangan untuk pelayanan di Dukcapil amat prihatin dan tidak layak, masih pakai terpal dengan tiang bambu. Saya heran juga teman-teman di dinas tidak punya inovasi untuk buat bagus dan rapi,” ungkap Ririmasse usai melakukan peninjauan lokasi di kantor Dukcapil, Belakang Soya, Ambon, Senin (10/1).

Katanya, apabila ruang tunggu ditata dengan baik, maka masyarakat juga akan merasa nyaman aktivitas di Dukcapil. “Saya sudah bilang ke Kadis PUPR untuk buat Spandek. Areal diluar, ruang tunggu ini disulap sebaik mungkin, tutupi bagian atas. Nanti kursi kita atur, agar ada kenyamanan,” terangnya.

Demikian pula soal listrik, tambahnya, sudah diperintahkan bagian umum untuk melihat masalah korsleting listrik di Dukcapil agar jaringannya bagus, dan selanjutnya akan dipasang AC. Ini supaya petugas juga bisa bekerja nyaman, tak saja masyarakat.

Baca Juga: Dishub tak Mampu Tertibkan Mobil Konteiner Bandel

“Kenyamanan penting agar kerja bisa maksimal. Sebab saya bersama pa Walikota dan Wakil Walikota, bahwa Dukcapil Ambon harus berubah dalam pelayanan secara terintegrasi, mengurus satu kali dapat tiga atau empat administrasi kependudukan (Adminduk) sekaligus,” ungkapnya.

Ririmasse berwacana, akan membuat gedung ini menjadi tiga lantai dengan lantai satunya akan dimanfaatkan sebagai Cafe agar masyrakat lebih nyaman lagi untuk beraktifitas disini (Dukcapil).

“Harus dibuat senyaman mungkin. Bisa ada cafe nanti. Agar ketika orang antri, pesan kopi sambil tunggu. Jadi tidak jenuh. Seiring pula dengan program Artis (Antar Gratis) bagi orang tua jompo, ibu hamil yang datang. Mereka ambil berkas saja, disuruh pulang, nanti petugas antar di rumah. Itulah bentuk kehadiran pemerintah,” pungkas Ririmasse. (S-52)