AMBON, Siwalimanews – Asisten II  Sekkot Ambon, Rob­-by Silooy menegaskan, pasukan kuning atau tukang sapu jalan tidak perlu mendapat bantuan sosial layaknya musisi dan guru PAUD. Silooy beralasan tukang sapu jalan memiliki penghasilan yang dibayar minggu dan bulanan.

“Penyapu jalan ini kan masih memiliki penghasilan yang dibayar minggu dan bulanan. Sementara guru PAUD dan Musisi tidak memiliki penghasilan, karena sekolah diliburkan. Untuk musisi, banyak cafe yang tutup sehingga mereka tidak memiliki peng­hasilan,” beber Silooy kepada Siwalima, Rabu (27/5).

Ia menjelaskan, Pemkot Ambon memberikan bantuan sosial itu kepada masyarakat Kota Ambon yang betul-betul punya pendapatan tidak ada selama pandemi Covid-19. Seperti guru  PAUD dan musisi.

“Guru PAUD itu kan tidak dapat gaji atau honor karena dia bekerja hanya di saat aktivitas sekolah. Sekarang sekolah libur, otomatis tidak ada penghasilan. Kalau penyapu jalan kan honor harian lepas. Dimana setiap minggu dibayar bahkan setiap bulan juga dibayar,” ungkap Silooy.

Menurutnya, tuntutan penyapu jalan itu akan dijawab Pemkot kecuali ada warga yang dulunya penyapu jalan dan sudah tidak bekerja sebagai tukang sapu lagi. “Kita akan layani dan memberikan sembako kalau dulu jadi tukang sapu lalu sudah tidak lagi melakoni pekerjaan itu. Ya, pasti pemkot akan memberikan bantuan bagi mereka yang betul-betul kena dampak pandemi Corona ini,” pungkas Silooy.

Baca Juga: Kapal Nelayan Asal Bali Digiring Keluar Dobo

Minta Bantuan

Seperti diberitakan sebelumnya, pasukan kuning meminta bantuan sembako dari Pemerintah Kota Ambon. Salah satu penyapu jalan berinisial An (47) yang ditemui Siwalima Senin (25/5) mengata­kan, pasukan kuning berharap pemerintah kota dapat memberikan sembako bagi mereka, karena dalam situasi pandemik Covid-19, mereka sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah.

Meski demikian, An sampai sekarang masih melaksanakan tugasnya sebagai penyapu jalan. Wanita paruh baya ini menuturkan sangat berhati-hati saat menjalan­kan tugas. Pasalnya, jalan raya sangat berisiko tertular Covid-19.

“Ditengah situasi seperti ini, kita berharap pemerintah bisa memper­hatikan kebutuhan para penyapu jalan, setidaknya ada bantuan sembako kepada kita. Jujur kita juga rasa susah di tengah situasi pandemi ini,” ungkap ibu An.

Hal senada juga disampaikan ibu Yuliana rekan An yang juga penyapu jalan yang berlokasi di Bank Mega hingga monumen Gong Perdamaian. Ibu Yuliana mengatakan, sampai saat ini para penyapu jalan tidak disentuh pemerintah kota.

“Saya berharap uluran tangan dari pemerintah untuk memberikan bantuan kepada kami para penya­pu jalan ini. Kami saat ini susah, hanya berharap dari upa sapu jalan. Di tengah pandemi, kami tetap menyapu, menjaga kebersi­han kota ini. Kami harap Pemkot Ambon mau mengulurkan bantuan kepada kami,” harapnya. (Mg-6)