AMBON, Siwalimanews – Puluhan pemuda yang menamakan diri mereka Kesatuan Mahasiswa Buru, mendesak Kapolda Maluku untuk bertindak tegas dan memproses hukum anggota Brimob Polres Buru Brigadir Andreas Batuwael, yang melakukan penembakan terhadap salah satu warga di tambang Gunung Botak beberapa waktu lalu.

Pantauan Siwalimanews di Baileo Rakyat Karang Panjang, massa mahasiswa Buru ini tiba sejak pukul 11.30 WIT dan langsung melakukan orasi, secara bergantian yang intinya menuntut agar DPRD dapat mendesak Kapolda untuk memproses hukum oknum Brimob tersebut.

Dihadapan pimpinan dan anggota Komisi I DPRD Provinsi Maluku puluhan mahasiswa ini menyampaikan beberapa poin tuntutan mereka, yakni, pertama, meminta agar DPRD Maluku menyurati Polda, terkait dengan penembakan brutal yang terjadi di Gunung Botak.

Kedua, mendesak Kapolda Maluku untuk menjatuhi hukuman yang setimpal dengan perbuatannya, ketiga, meminta Polda dan Polres Pulau Buru untuk transparan dalam memproses oknum Brimob tersebut, sesuai  dengan prosedur hukum yang berlaku, termasuk dengan langkah pemberhentian.

Keempat, meminta Polda Maluku dan Polres Pulau Buru untuk membiayai seluruh kebutuhan keluarga korban serta kelima meminta anggota DPRD Maluku dapil Buru untuk turun meninjau langsung tambang Gunung Botak.

Baca Juga: Rusun Nania Belum Masuk Aset Pemkot

Terhadap tuntutan masa aksi tersebut, Ketua Komisi I DPRD Provinsi Maluku, Amir Rumra berjanji akan menindaklanjuti tuntutan mereka ke Kapolda Maluku, untuk diselesaikan sesuai prosedur hukum yang berlaku.

“Jadi besok itu kita ada rapat bersama Kapolda, nanti kita sampaikan secara tegas,” janji Rumra. (S-20)