NAMROLE, Siwalimanews – Dua tahun sudah Bupati Buru Selatan Safitri Malik Soulisa menjabat sejak dilantik pada 22 Juni 2021, namun ia belum sekalipun berpikir membangun jembatan di Kali Nala, Desa Waemasing, Kecamatan Waisema.

Dirinya justru membiarkan 10 tahun masyarakat Desa Waemasing mengeluarkan uang ratusan juta, untuk menyewa rakit agar bisa menyeberang. Hal ini kemudian membuat Gerakan Pemuda Islam (GPI) meneriakan keadilan pembangunan di bumi Lolik Lalen Fedak Fena tersebut.

“Atas nama masyarakat Waesama kami meminta Pemda Bursel melihat akses jalan dan jembatan di Kali Nala, Desa Waemasing. Hampir 10 tahun Kali Nala yang tergolong kecil ini tidak menjadi target pembangunan oleh Dinas PUPR,” katanya kepada Siwalima melalui pesan messenger, Senin (23/1).

Ia mengaku, selama 10 tahun ini, puluhan hingga ratusan juta rupiah harus dibayar masyarakat ke para penjaga rakit agar bisa lewat kali tersebut, namun Pemda Bursel terkesan membiarkan begitu saja tanpa ada solusi.

“Pemda selama ini sengaja menutup mata. Saya ingin menyatakan kepada Pemda Bursel bahwa Bursel hampir 15 tahun tidak ada kemajuan dalam hal infrastruktur baik jalan maupun jembatan,” tegasnya.

Baca Juga: Polres KKT Kembali Terima Masukan dari Masyarakat

Menurutnya, prestasi pemda hanyalah membawa Bursel dalam keterpurukan dan tidak memiliki rasa kepedulian kepada masyarakat.

Tak hanya Pemda, ia juga menyentil peran anggota DPRD terkhususnya Dapil Waesama-Ambalau yang terkesan acuh dengan kondisi ini.

“Kami juga mempertanyakan peran anggota DPRD Dapil Waesama-Ambalau selama ini. Mereka ini kan hampir setiap saat melewati kali Nala,” ujarnya.

Untuk itu nama masyarakat Kecamatan Waesama dan GPI bursel ia menekankan agar DPRD harus segera memanggil Kadis PUPR untuk dibicarakan masalah ini.

Lanjutnya, meskipun kali Nala terlihat kecil, namun termasuk salah satu kali yang mengancam keselamatan masyarakat Waesama.

“Selain kita bayar rakit, nyawa kita juga jadi taruhan. Bukan soal airnya saja, namun ada buaya yang selalu mengintai kita setiap saat dan sudah pernah yang menjadi korban,” kesalnya.

Olehnya itu ia meminta agar Bupati Safitri dan Wakil Gerson agar sedikit menunduk kepala dan melihat keadaan masyarakat khususnya di Kecamatan Waesama. (S-16)