AMBON, Siwalimanews – Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno, Senin (9/8) siang tiba-tiba mendatangi kampus UKIM di Kawasan Talake. Wagub Orno datang ditemani pelaksana harian Sekda Maluku Sadli Ie dan sejumlah pimpinan OPD.

Ketadatangan mendadak itu erat kaitannya dengan rencana aksi demo yang digagas senat mahasiswa UKIM, terkait rekomendasi Gubernur Maluku kepada Yayasan Perguruan Tinggi (Yaperti) Gereja Protestan Maluku.

Dalam rekomenasi tersebut Murad meminta Yaperti memberikan dukungan kepada Josephus Noya, sebagai calon rektor, menggantikan Yafet Damamain yang sudah memasuki masa pensiun.

Kontan rekomendasi bikinan Murad itu memicu reaksi mahasiswa, pengajar dan sejumlah tokoh GPM. Umumnya mereka menganggap Murad terlalu lancang dalam mencampuri urusan internal GPM.

Karenanya, aksi demonstrasi kemudian dirancang senat mahasiswa UKIM untuk melawan kesewenangan Murad.

Baca Juga: Senat Mahasiswa UKIM Sesali Sikap Gubernur

Dalam rilis yang beredar, senat mahasiswa UKIM berencana akan menggelar demo di Kantor Gubernur Maluku, Selasa (10/8).

Sebelum melakukan aksi, mereka terlebih dahulu akan berkumpul di Kampus UKIM, Talake, Pukul 09.00 dan sepakat akan menggunakan jaket almamater dan juga kaos hitam.

Berdasarkan undangan terbuka yang juga diterima redaksi Siwalimanews, disebutkan aksi itu dikarenakan adanya surat rekomendasi dari Gubernur Maluku yang mendukung salah satu bakal calon Rektor UKIM periode 2021-2025.

“Untuk itu, dengan ini kami dari seluruh senat mahasiswa di lingkup UKIM,  akan melakukan aksi untuk meminta klarifikasi dan mencabut rekomendasi gubernur dan aksi ini akan di lakukan pada, Selasa (10/8) di Kantor Gubernur,” tulis pihak Senat UKIM dalam undangan terbuka tersebut.

Ketua Umum Senat Mahasiswa UKIM Vinsensius Talubun yang dikonfirmasi Siwalimanews melalui telepon selulernya, Senin (9/8) membenarkan, Selasa (10/8) seluruh civitas akademika UKIM akan menggelar demo di Kantor Gubernur Maluku.

Lalu, benarkah kedatangan Wagub Orno ke Kampus Orang Basudara itu ada katannya dengan aksi demo besok?

Vincensus Talubun mengaku aksi demo tetap dilakukan, sesuai dengan rencana senat mahasiswa UKIM.

“Bagi senat mahasiwa UKIM kita telah berkomitmen bahwa aksi ini tetap dijalankan meskipun tepat dihari ini Wakil Gubernur turun menjumpai rektor UKIM untuk membicarakan persoalan rekomendasi,” ungkap Talubun.

Selain itu, kedatangan orang nomor dua di Maluku itu, kata Talubun telah menimbulkan kekecewaan di kalangan mahasiswa lantaran dalam perjumpaan ini tidak dilibatkan unsur mahasiwa, artinya hanya komunikasi terselubung dilakukan antara rektor dengan Wakil Gubernur Maluku serta Plh Sekda Maluku Sadly Ie.

Talubun menegaskan, kedatangan Wagub tidak tepat sebab pelaku utama dari adanya rekomendasi tersebut ialah Gubernur Maluku Murad Ismail, bukan Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno.

“Kalau betul rekomendasi ini berkaitan dengan Wagub kenapa tidak diklarifikasi melalui media, tapi setahu publik pelaku utama adalah Gubernur Maluku yang menerbitkan rekomendasi kepada Joshepus Noya, sehingga yang harus turun itu Gubernur bukan wakil gubernur,” tegasnya.

Menurutnya, jika Wakil Gubernur Maluku ingin menyampaikan klarifikasi atau permintaan maaf kepada warga UKIM seharusnya dilakukan secara transparan dan terbuka, bukannya berkomunikasi secara terselubung.

Karena itu, pihaknya akan tetap melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Maluku, guna menuntut pertanggungjawaban gubernur atas rekomendasi yang telah dikeluarkan pada 22 Juli lalu.

Apalagi, keberadaan rekomendasi tersebut telah menjadi polemik di tengah masyarakat dan disesalkan oleh warga gereja serta elemen lainnya.

“Hari ini warga gereja dan elemen lainnya sangat menyesalkan dengan surat rekomendasi tersebut, karena gubernur tidak bertanggungjawab terhadap rekomendasi sehingga menajdi polemik di tengah masyarakat,” jelasnya.

Ditambahkannya, Senat Mahasiswa UKIM pada prinsipnya mengingatkan suksesi Rektor UKIM harus sesuai dengan aturan yang berlaku dan tidak boleh ada intervensi dari siapapun, termasuk Gubernur Maluku Murad Ismail.

Terpisah, Rektor Universitas Kristen Indonesia Maluku Jafet Damamain membantah kedatangan Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno berkaitan dengan klarifikasi terkait dengan rekomendasi yang diterbitkan Gubernur Maluku.
“Yang pasti beliau datang hanya untuk kita koordinasi saja,” ungkap Damamain kepada Siwalimanews melalui telepon selulernya, Senin (9/8).

Namun, hendak ditanyakan lebih lanjut, Damamain pun menghindar dengan alasan sedang melakukan proses verifikasi oleh Sinode GPM.

“Sebentar, ada verifikasi oleh Sinode GPM,” jawab Damamain sembari menutup teleponnya. (S-50)