AMBON, Siwalimanews – PT Allied Telesis Indonesia terus berkomitmen untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi dibidang pasar teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia.

Kerja keras PT Allied Telesis Indonesia ini, terbukti dengan pencapaiannya sebagai perusahaan teknologi informasi pertama yang mendapatkan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk 18 produk switch yang diproduksi langsung di Batam, Indonesia.

“Dalam melaksanakan program tersebut, kami telah melakukan beberapa terobosan dalam upaya mempercepat, mempermudah, dan memperbanyak sertifikasi TKDN,” ujar Direktur IET  Kementerian Perindustrian, Priyadi Arie Nugroho dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Rabu (8/11).

Nugroho menjelaskan, selama beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai kebijakan dan program guna mempromosikan kandungan dalam negeri di berbagai industri.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produksi lokal untuk menciptakan lapangan kerja dan mengurangi ketergantungan pada impor dengan adanya kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Baca Juga: Advokasi dan KIE Kunci Keberhasilan Keluarga Bahagia

Menurutnya, Langkah yang dilakukan oleh Allied Telesis Indonesia telah membuktikan bahwa, anak bangsa dapat melakukan inovasi teknologi melalui proses riset dan pengembangan, sehingga dapat memacu produktivitas dan daya saing industri manufaktur teknologi informasi dan telekomunikasi yang akan memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kami yakin, bahwa kedepannya akan lebih banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi TKDN seperti Allied Telesis,” ucapnya.

Country Lead PT Allied Telesis Indonesia, Beng Santosa juga mengaku, bangga dapat mendukung program pemerintah dengan mendapatkan sertifikasi TKDN

Sertifikasi TKDN kata Santosa, merupakan suatu bentuk komitmen Telesis untuk memacu pertumbuhan ekonomi domestik Indonesia dengan menciptakan lapangan kerja baru dan menyediakan transfer teknologi.

Solusi jaringan Allied Telesis yang didukung teknologi AI dapat mengoptimalkan LAN, Wi-Fi, keamanan, dan SD-WAN, sehingga dapat mengurangi waktu jaringan yang tidak aktif, menyederhanakan kegiatan operasional, dan mengurangi biaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan bisnis yang selalu berubah saat ini.

“Hal ini yang menjadikan Allied Telesis menerima berbagai pengakuan dari industri atas penawaran solusi yang diberikan, termasuk penghargaan untuk otomatisasi jaringan dan keamanan,” bebernya.

Selain itu, Allied Telesis dapat memastikan pasokan lokal produk di Indonesia karena memiliki kontrak dengan PT Sat Nusapersada Tbk sebuah perusahaan manufaktur berbasis di Batam yang selama ini telah mengembangkan produk jaringan perusahaan di Indonesia.

Sementara itu, Direktur PT Sat Nusapersada Tbk, Bidin Yusuf menyebut kolaborasi  dengan Allied Telesis Indonesia berfokus terhadap pertumbuhan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan bisnis masyarakat Indonesia dengan adanya sertifikasi TKDN.

“Kami berharap perusahaan kami akan terus memperkuat infrastruktur konektivitas dan meningkatkan inovasi yang terus membantu para pelaku bisnis di Indonesia,” ungkap Bidin.

Terpisah, Regional Director (ASEAN South) – Allied Telesis APAC Pte Ltd, Benjamin Teh mengungkapkan dengan adanya pabrik di Batam telah menjadi salah satu pusat produksi Allied Telesis di Kawasan Asia Tenggara untuk mengamankan pasokan switch lokal dan global yang menggunakan kandungan lokal.

Hal ini mendukung komitmen pemerintah Indonesia untuk mewujudkan kemandirian sektor industri dalam negeri dengan mengoptimalisasikan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam pengadaan barang dan jasa.

“Allied Telesis telah menyediakan sumber daya yang mumpuni untuk membantu perusahaan erskala besar, menengah, dan kecil dalam menghadapi tantangan kompetitif di pasar yang terus berubah dengan memberdayakan bisnis, dan menghilangkan hambatan teknologi, sehingga pelaku bisnis memiliki kesempatan untuk memperluas cakupan operasional mereka dengan infrastruktur jaringan yang berfungsi secara mulus tanpa gangguan dan dapat bersaing di pasar global,” pungkasnya.(S-20)