AMBON, Siwalimanews – Bentrokan antar warga kembali pecah di Kabupaten Maluku Teng­gara, Jumat (7/10) dini hari.

Kali ini bentrokan terjadi antara Warga Desa Bombai dengan Warga Elat Kecamatan Kei Besar.

Tercatat belasan warga kedua desa mengalami luka akibat terkena anak panah dalam bentrokan yang terjadi sekitar pukul 02.00 WIT dini hari itu.

Menyikapi hal ini, anggota DPRD Maluku, Benhur Watubun meminta, aparat kepolisian untuk mengusut bentrok di Malra secara tuntas, dan oknum-oknum yang diduga membuat kekacuan diberikan hukuman supaya ada efek jera.

“Saya meminta aparat kepolisian untuk dapat memproses persoalan ini secara hukum hingga tuntas, agar oknum-oknum yang sengaja membuat kekacauan dapat diberikan efek jera,” ujar Watubun kepada Siwalima melalui pesan Whatsappnya, Jumat (7/10).

Baca Juga: Kejati Maluku Didesak Tuntaskan Kasus KPU SBB

Watubun yang adalah anggota DPRD Maluku daerah pemilihan Kabupaten Maluku Tenggara, Kota Tual dan Kabupaten Kepulauan Aru ini mengungkapkan, konflik dua desa tersebut dipicu masalah sepele yang kemudian membangkitkan amarah kedua warga desa, akibatnya solidaritas kampung maupun ka­wasan ikut terganggu.

“Kami berharap semua pihak menahan diri teristimewa saudara kami dari Ohoi Elat dan Bombay. Hentikan pertikaian ini, sudahi sudah karena tidak ada manfaat­nya,” pinta Watubun.

Dia meminta, masyarakat kedua desa di Kecamatan Kei Besar ini untuk menyerahkan semua permasa­lahan kepada pihak yang berke­pentingan untuk diselesaikan, agar tidak ada saling menyalahkan yang berujung pada bentrok yang tidak terselesaikan.

Watubun juga meminta perhatian dari Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotaria Latif untuk segera meme­rintahkan seluruh aparat dibawah untuk selalu bertindak cepat dan lebih persuasif guna meredam situasi yang ada sehingga kehidu­pan kedua desa dapat kembali pulih.

Situasi Kondusif

Sementara itu, Informasi yang dihimpun Siwalima menyebutkan, bentrokan terjadi lantaran adanya pengurasakan sejumlah bangunan di Desa Bombai yang diduga dilakukan oleh sekelompok pemuda dari Desa Elat.

Atas pengrusakan tersebut ke­lompok dari Desa Bombai yang tidak terima melakukan penyerangan kepada sejumlah kelompok pemuda Desa Elat, di pengerigan Watmadir.

Alhasil kedua kelompok ini terlibat aksi saling serang.

Mendapat informasi tersebut personil dari Polsek Kei Besar yang dipimpin Kapolsek AKP Kasihiuw turun ke TKP untuk melakukan pengamanan dan membubarkan kedua belih pihak yang bertikai.

Akibat dari bentrokan itu 11 orang dikabarkan mengalami luka akibat terkena senjata tajam berupah busur panah.

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Roem Ohoirat kepada war­tawan Jumat (7/10) membenarkan kejadian tersebut, menurutnya saat ini situasi sudah mulai kondusif dan personil sudah di tempatkan di perbatasan kedua desa.

“Kondisi saat ini sudah kondusif personil dikerahkan untuk mela­kukan pengamanan dan warga juga masing-masing sudah kembali ke rumah,” tuturnya.

Ditambahkan, untuk para korban saat ini sementara mendapat pera­watan medis di Rumah Sakit Karel Sadsuitubun Malra maupun di Puskesmas Elat. “Kalau jumlah korbannya belum diketahui pasti, namun mereka saat ini sementara mendapat perawatan di Rumah Sakit Karel Sadsuitubun dan Puskesmas Elat,”ungkap Ohoirat. (S-10)