AMBON, Siwalimanews – Aksi demosntrasi ratusan mahasiswa dari dua OKP terbesar di Maluku yakni HMI dan GMKI pagi tadi di Kantor Gubernur Maluku, ternyata siang hingga sore, berlanjut di kediaman Gubernur Maluku di Dusun Wailela, Desa Rumatiga, Kecamatan Teluk Ambon.

Ratusan mahasiswa ini melanjutkan aksi demo ke kediaman gubernur, lantaran aksi mereka yang dilakukan di Kantor Gubernur Maluku dari pagi hingga siang hari, hanya ditemui oleh Sekda Maluku Kasrul Selang.

Sayangnya aksi lanjutan yang mereka lakukan di kediaman gubernur tersebut, dibubarkan oleh pihak kepolisian dari Polresta Pulau Ambon sekitar pukul 15.10 WIT.

Aksi unjuk rasa yang dikoordinir oleh Muhammad Rumakefing itu dibubarkan secara paksa oleh pihak kepolisian lantaran tidak memiliki ijin.

Pantauan Siwalimanews di depan kediaman gubernur, sebelum para demonstran ini memulai orasi, mereka lebih dulu melakukan koordinasi dengan ajudan gubernur agar gubernur mau bertemu untuk  mendengar langsung tuntutan yang mereka sampaikan.

Baca Juga: Truk Seruduk Pagar Mako Lantamal IX

Negosiasi tersebut membuahkan hasil, dimana gubernur berkeinginan untuk menemui mereka, namun hanya beberapa perwakilan saja. Permintaan gubernur tersebut ditolak mahasiswa, sebab mereka minta gubernur untuk bertemu semua mahasiswa.

Belum sempat bertemu Gubernur, para pendemo dihadang oleh personil Satuan Sabhara Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, maupun Polsek Teluk Ambon yang tiba di kediaman gubernur.

Berselang itu, tiba juga Sekda Maluku Kasrul Selang dan Kapolresta Pulau Ambon, Kombes Pol, Leo Surya Nugraha Simatupang yang langsung membubarkan massa.

“Bubar, bubar, ijin demokan sudah di kantor Gubernur tadi,” tegas Kapolresta sembari mengarahkan pendemo ke jalan diikuti oleh personil Satuan Sabhara Polresta dan Polsek Teluk Ambon.

Tidak terima dibubarkan Pendemo mengancam akan terus melakukan aksi hingga mereka bertemu dengan gubernur.

Sebelumnya dib

eritakan, dua organisasi kepemudaan terbesar di Maluku HMI dan GMKI Jumat (19/6) pagi, menggelar aksi demosntrasi

di Kantor Gubernur Maluku.

Dalam aksi itu, para pemuda membawa pamflet yang bertuliskan, corona mati bos, Tolak PSBB, berlakukan new normal, serta Gubenrur Maluku anti kritik, kami minta transparansi penggunaan dana Covid serta Jernix Vs MI siapa mau help, ada pula pamflet yang bertuliskan mimpi anak negeri jadi PNS. Tinggal manyanyi diatas kesusahan rakyat.

Aksi yang dilakukan ratusan pemuda sejak pagi hari itu, seperti tak menghiraukan hujan deras yang turun. Bahkan mereka secara bergantian melakukan orasi. (S-45)