SAUMLAKI, Siwalimanews – Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar Daniel Edward Indey bersama Dandim 1507 Saumlaki Letkol Inf Didik Teguh Wahluyo, Kapolres AKBP Umar Wijaya, Danlanal Letkol laut (P) Andi Kristianto, meninjau langsung lokasi munculnya pulau baru pasca gempa yang mengguncang Tanimbar dengan kekuatan magnitudo 7,9 SR, pada Selasa (10/1) lalu.

Dengan menggunakan speed boat dari pelabuhan rakyat di Desa Batu Putih, Kecamatan Wermaktian, dan menempuh waktu selama 3 jam perjalanan di laut, Sabtu (14/1), Penjabat Bupati bersama rombongan akhirnya tiba di Pulau Baru yang berada di tengah laut Desa Teneman, Kecamatan Wuarlabobar.

Kendati agak mengalami kesulitan untuk naik hingga puncak Pulau Baru, lantaran kondisi tanah yang berlumpur dan penuh karang laut, namun hal itu tidak menyulut semangat untuk tetap berusaha mencapai puncak pulau yang telah ditanam tiang bendera Merah Putih dari bambu.

“Hari ini kami di bukit Pulau Batu. Dari sini kami anjurkan kepada masyarakat Desa Teneman dan desa-desa sekitar untuk jangan dulu ke lokasi pulau ini, karena kondisi tanahnya cukup labil atau sangat lembek,” imbau bupati.

Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan bupati minta agar himbauan yang disampaikan dapat ditaati, lantaran berkaitan dengan keselamatan jiwa warga. Mengingat saat ini, tim dari Pusat Hidro Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) telah tiba di Tanimbar dan hari ini Sabtu (14/1) baru mulai melakukan survei dan penelitian terhadap kondisi pulau yang merupakan fenomena baru pasca gempa bumi.

Baca Juga: BNPP dan Baznas Bangun Kerja Sama

“Kalau pihak peneliti sudah nyatakan lokasi ini aman bagi kita semua, maka silahkan saja bertandang ke pulau ini. Kita tunggu hasilnya dalam waktu 30 hari kedepan,” ucap bupati.

Dari on the spot ke Pulau Baru, ternyata ditemukan fakta baru yakni kemunculan pulau baru yang sama, namun diameternya lebih kecil. Dari pantauan langsung media ini di lokasi, keberadaan pulau baru yang kedua berada diantara Pulau Baru (I) dan Pulau Kabawa (yang muncul semburan lumpur panas mencapai 3 hektar). Kedua pulau baru tersebut memiliki kesamaan material yang terdiri dari lumpur dan bebatuan. (S-26)